REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Jalan menuju internasional (go internasional) sangat diseriusi Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Hal itu terlihat dari kian lengketnya Unissula dengan Korea Selatan. Dengan negeri Gingseng tersebut, Unissula menjalin kerja sama dengan institusi dan organisasi terkait World Class Islamic University.
Setelah sukses menjalin kerja sama dengan Korean International Cooperation Agency (KOICA), Unissula menjalin hubungan dengan Myongji College Korea. Pengiriman mahasiswa Unissula ke Universitas di Korea menjadi rencana Unissula ke depan. Rencana tersebut berupa program student exchange dan double degree.
Rektor Unissula, Laode M Kamaluddin mengatakan, Unissula akan mengirimkan delegasi untuk studi di Korea. Mahasiswa yang unggul dan berprestasi akan menjadi delegasi tersebut. "Nanti kita ada program pengiriman mahasiswa untuk belajar di Myongji College Korea. Yang pintar, berprestasi, akan terpilih untuk melanjutkan studi setahun di sana," ujarnya saat acara Korean Festival, Senin (4/6).
Menurut dia, Korea merupakan negara yang kaya budaya. Sehingga sangat menarik untuk dipelajari. Hubungan Indonesia dengan Korea pun sangat baik dan memiliki banyak potensi kerja sama di berbagai bidang. Apalagi mengingat banyaknya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dibutuhkan di Korea Selatan.
Sebelumnya, Unissula di bawah Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Bahasa Internasional (UPT PBI) telah menjalin kerja sama dengan KOICA. Kelas bahasa korea dibuka atas kerja sama keduanya. Lembaga di bawah Kementerian Luar Negeri Korea Selatan tersebut mengirimkan salah satu Korean Junior Expert (KJE), Hyang Min Byeon, di Unissula.
KJE tersebut bertugas memperkenalkan budaya dan bahasa Korea, salah satunya dengan Kelas Bahasa Korea yang telah dibuka di Unissula sejak September tahun lalu. Selain itu, festival Korea juga digelar di Unissula dalam rangka pengenalan budaya Korea.
Kepala UPT PB Unissula, Nailil Muna mengatakan, hubungan kerja sama KOICA dengan Unissula sangat memiliki banyak manfaat. Mengingat Unissula yang tengah menuju World Class University. "Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari bahasa dan budaya asing. Apalagi Unissula juga sedang ada rencana International Classes," ujarnya.
KJE KOICA, Byeon Hyang Min mengatakan, di Unissula dia tak hanya mengajar bahasa Korea, namun juga membuka kelas kerajinan (Korean Craft) dan menggelar festival. Selain itu, pihaknya juga bertujuan mengenal budaya secara timbal balik. Disamping mengenalkan budaya dan bahasa Korea, dia juga mempelajari budaya Indonesia.
Adapun KOICA merupakan lembaga pemerintah Korea selatan yang memberikan bantuan hibah dan kerja sama Korea kepada negara berkembang. Tak hanya di bidang budaya dan pendidikan, KOICA juga membantu di bidang sosial, teknologi, pertanian, perikanan, dan sebagainya.