REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri Kemendikbud, Ananto Kusuma Seta, mengungkapkan minat mahasiswa asing melanjutkan kuliah di Indonesia cukup tinggi.
kemendikbud akan menambah penampung beasiswa Darmasiswa RI dari 47 universitas menjadi 60 tahun depan. Sampai saat ini UGM menjadi tujuan favorit para mahasiswa asing tersebut, disusul Universitas Udayana Bali, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, dan ISI Denpasar.
Ananto menyatakan tidak semua pelamar beasiswa yang sudah digalakkan sejak 1974 tersebut lolos seleksi mengingat terbatasnya universitas, bidang studi, serta kelas yang tersedia. Tahun ini saja terdapat 2.800 pelamar yang akhirnya diseleksi menjadi hanya 486 mahasiswa saja.
"Kuota tiap negara kami batasi salah satu sebabnya karena harus disesuaikan dengan kepentingan politik luar negeri kita. Program ini memang juga menjadi salah satu diplomasi yang merupakan bagian dari kepentingan nasional," ujar Ananto.
Beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa tersebut di antaranya adalah tuition fee (biaya pendidikan), biaya hidup, dan biaya asuransi selama di Indonesia. Adapun biaya perjalanan dari negara asal ke Indonesia ditanggung mahasiswa sendiri. "Total anggaran dari pemerintah untuk program ini senilai Rp 18 miliar," kata Ananto.
Program Darmasiswa RI adalah pemberian beasiswa kepada mahasiswa asing dari negara-negara sahabat untuk belajar di lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dalam bidang seni tari, tradisional, seni kriya, seni musik tradisional, dan bahasa Indonesia/daerah selama setahun. Tuuan program ini adalah menyebarluaskan kebudayaan Indonesia di negara-negara sahabat