REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron Mukti berharap ada tindakan tegas yang diberikan kepada puluhan peserta ujian masuk program internasional Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta apabila benar-benar terbukti menjadi joki.
"Joki adalah tindakan ilegal dan secara moral tidak dibenarkan sehingga apabila terbukti menjadi joki, para peserta ujian itu perlu diberi tindakan tegas," kata Ali Ghufron di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, dokter adalah sebuah profesi pilihan dan membutuhkan tanggung jawab besar sehingga untuk bisa menjadi dokter tidak dibenarkan jika dilakukan dengan jalan yang tidak bisa diterima.
Saat dia menjabat sebagai Dekan Fakultas Kedokteran UGM, Ali Ghufron mengatakan pernah mengeluarkan seorang mahasiswa yang diketahui lolos ujian masuk dengan menggunakan jasa joki."Setelah diketahui ada mahasiswa yang menggunakan joki untuk lolos ujian, mahasiswa yang bersangkutan itu langsung dikeluarkan," katanya.
Bagi dia terkuaknya praktik perjokian dalam ujian masuk ke Fakultas Kedokteran tersebut merupakan keberhasilan UGM mendeteksi kecurangan sejak dini. "Keberhasilan ini patut diapresiasi. Tetapi di sisi lain, praktik joki ini juga merupakan berita kurang baik," katanya.
Apabila di masa datang masih ada kecurigaan terhadap sejumlah mahasiswa yang diperkirakan masuk dengan cara yang curang, perlu ada tes tambahan. "Misalnya dengan wawancara atau bentuk tes lainnya," katanya.
Pihak UGM sebelumnya membenarkan puluhan peserta ujian masuk program internasional Fakultas Kedokteran dibawa ke Mapolres Sleman karena dicurigai sebagai joki. Dari total 430 peserta ujian, pengawas menangkap 53 orang yang melakukan praktik perjokian.
Peserta yang ditangkap ini membawa peralatan elektronik yang didesain khusus untuk bisa melakukan praktik perjokian. Peralatan tersebut berupa penerima sinyal yang dipasang di badan peserta dan joki itu menyampaikan jawaban ke puluhan peserta yang menggunakan jasa mereka.