Senin 06 Aug 2012 21:10 WIB

Unsoed Dirikan Pusat Penelitian Produksi Benih Kedelai

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Chairul Akhmad
Benih kedelai (ilustrasi).
Foto: komoditasindonesia.com
Benih kedelai (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Dalam upaya mendorong upaya swasembada kedelai, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, mendirikan Pusat Penelitian dan Produksi Benih Kedelai (PPPBK) guna mendukung program swasembada kedelai.

Melalui hasil penelitian dari peneliti di lembaga ini, diharapkan akan ditemukan verietas-varietas kedelai yang bermutu tinggi.

Peluncuran PPPBK ini, dilaksanakan oleh Rektor Unsoed, Prof Dr Edy Yuwono, di Gedung Rektorat Unsoed Senin (6/8). Secara struktural, lembaga ini Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unsoed.

Ketua LPPM Unsoed, Prof Dr Totok Agung Dwi Haryanto, menyebutkan pembentukan lembaga PPPBK ini merupakan kelanjutan dari komitmen Unsoed untuk membangun kemandirian di bidang kebutuhan pangan, khususnya bahan pangan kedelai.

''Sebetulnya kita sudah memiliki lembaga 'Soybean Research and Development Center' atau SRDC, tetapi selama ini lembaga tersebut mengalami stagnan dan tidak berkembang. Karena itulah, keberadaan ini kembali kita revitalisasi menjadi PPPBK,'' jelasnya.

Totok juga menyebutkan, dalam pengembangan varietas kedelai, peneliti Unsoed sebenarnya telah menemukan varietas kedelai berkualitas bagus yang disebut varietas kedelai Slamet.

Sejauh ini, jenis varietas tersebut sebenarnya telah cukup banyak dikembangkan masyarakat. Namun, karena animo warga menanam kedelai tidak setinggi menanam padi, maka produksinya pun tidak terlalu bagus.

 

Untuk itu, terkait dengan adanya krisis kedelai yang ditandai kenaikan harga kedelai cukup tinggi, Totok berharap momentum itu bisa menjadi pemacu gairah petani untuk menanam kedelai. Apalagi pemerintah juga telah menargetkan swasembada kedelai pada 2014 dengan mendapatkan cadangan beras 10 juta ton di tingkat nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement