REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO – Kualitas staf pengajar Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, mulai mendapat pengakuan.
Terbukti, dalam buku Daftar 104 orang Inovator Terbaik Indonesia 2012 yang disusun oleh Business Innovation Center (BIC) Indonesia bentukan Kementerian Riset dan Teknologi, ada lima staf pengajar Unsoed yang masuk sebagai inovator terbaik.
Kelima peneliti Unsoed tersebut terdiri dari Prof Loekas Susanto MS PhD, Dr Rifda Naufalin, Dr Hery Winarsi, Prof Totok Agung Dwi Haryanto MP PhD, dan Prof Dr Suwarto MS.
''Kegigihan dalam orisinalitas penelitian dan kekukuhan untuk terus mengabdi pada pengembangan pedesaan dan kearifan lokal berkelanjutan, mengantarkan kelima dosen Unsoed ini masuk dalam Daftar 104 Inovator Terbaik Indonesia,'' kata Humas Unsoed Purwokerto, Endang Istanti, Selasa (28/8).
Menurutnya, buku '104 Inovator Terbaik Indonesia 2012' ini akan di-launching Kamis (30/8), di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika, Bandung. Rencananya, acara ini akan dihadiri Menristek dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Berdasarkan keterangan dalam buku tersebut, Prof Loekas Susanto MS PhD masuk sebagai salah satu Inovator atas karyanya menciptakan zat pengendali hama tanaman yang ramah lingkungan, Bio P 60.
''Pengendali penyakit tanaman yang ditemukan Prof Loekas memberikan harapan baru dalam dunia pertanian, khususnya dalam hal pengurangan penggunaan pestisida, serta membuat dunia pertanian yang makin berkualitas, sehat dan ramah lingkungan,'' jelas Endang.
Sedangkan Dr Rifda Naufalin, menjadi salah satu Inovator Terbaik Indonesia 2012 karena menemukan bahan pengawet alami berbahan dasar bunga kecombrang. Dia berhasil ‘menyulap’ kecombrang yang biasanya sekedar digunakan sebagai bahan baku makanan lalap sambal atau pecel, menjadi pengawet makanan yang alami, aman, sehat, dan terjangkau.