REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Herry Suhardiyanto, mengatakan pondok pesantren berpotensi dalam mengembangkan dunia pertanian.
"Indonesia memiliki jumlah Pondok Pesantren cukup banyak. Apalagi di Jawa Barat terbanyak jumlah pesantrennya. Pesantren cukup berpotensi untuk mengembangkan dunia pertanian," kata rektor usai ditemui dalam acara halal bihalal keluarga besar IPB di kampus Dramaga, Bogor, Selasa (28/8).
Rektor menyebutkan, IPB dan pondok pesantren telah lama menjadi mitra. Kerja sama sudah berjalan meski masih bersifat sporadis. Dimana pengabdian masyarakat IPB dengan menurunkan mahasiswa melakukan penelitian di pesantren.
Rektor menyebutkan, banyak pondok pesantren yang telah berkembang besar. Beberapa santri banyak yang berkuliah di IPB. Santri-santri pondok pesantren memiliki semangat juang yang tinggi dalam menyelesaikan pendidikan di IPB.
Selain dari pondok pesantren, IPB juga menerima mahasiswa dari aliyah. "Santri-santri ini masuk IPB juga mendapat beasiswa kerja sama dengan Kementerian Agama," kata rektor.
Lebih lanjut Rektor mengatakan, banyak santri pondok pesantren yang berprestasi. Bahkan, salah satu alumni IPB dari pondok pesantren pernah lulus dengan IPK tertinggi 4,0. Menurut Rektor, pondok pesantren merupakan wadah menciptakan agen perubahan pengembangan pertanian.
Rektor mengatakan, kerja sama dengan pondok pesantren perlu lebih ditingkatkan lagi. Karena di pesantren banyak potensi pertanian yang bisa dikembangkan. Menjawab harapan ustad Yusuf Mansur yang ingin menggandeng IPB dalam mengembangkan pertanian dunia pesantren, Rektor menyatakan siap.
"Untuk kedepannya, perlu didata ulang potensi lahannya, potensi lokasi pesantrennya. Sehingga dengan perhitungan ini dapat terjalin kerja sama yang lebih kuat," kata Rektor.
Sementara itu, Ustad Yusuf Mansur yang juga memiliki pondok pesantren dalam ceramahnya mengharapkan IPB dapat mengembangkan pertanian di pesantren. "IPB jangan jauh-jauh dari pesantren, karena pesantren butuh IPB," katanya.