REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Sebanyak 37 warga negara Indonesia akan melanjutkan studi ke tingkat pascasarjana di Amerika Serikat dan Indonesia dengan dukungan beasiswa dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).
Beasiswa dan program pendidikan AS lainnya merupakan bagian dari Kemitraan Komprehensif AS-Indonesia, komitmen yang ditandatangani Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2010 untuk meningkatkan kerja sama dan mempererat hubung an antara kedua negara. “Prioritas utama Amerika Serikat di Indonesia adalah pendidikan,” tutur Nancy Fisher- Gormley, pejabat sementara wakil direktur Misi USAID/Indonesia. USAID, mendukung 37 penerima beasiswa saat ini yang akan menjadi pemimpin masa depan di Indonesia. “Kita tahu setelah lulus dari program magister dan doktor, mereka akan kembali ke Indonesia untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan dan kesejahteraan Indonesia,” ujarnya.
Penerima beasiswa dipilih berdasarkan kinerja akademis, pengalaman profesi, dan dedikasi untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Indonesia. Lebih dari 1.300 aplikasi diajukan dari seluruh Indonesia. Penerima yang terpilih akan melakukan studi di bidang kesehatan, ekonomi, demokrasi, tata laksana pemerintahan, lingkungan, kesehatan, dan pendidikan.