REPUBLIKA.CO.ID,JOMBANG--Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi mendesak agar sistem pendidikan yang ada saat ini diubah sehingga ada keseimbangan antara intelektual dengan moral.
"Sistem pendidikan yang ada saat ini tidak seimbang. Yang diutamakan saat ini hanya intelektual. Di sekolah, mereka dididik ilmu pengetahuan saja, tapi melupakan pendidikan yang membentuk kepribadian dan karakter," katanya di Jombang, Sabtu menanggapi maraknya kekerasan yang melibatkan para pelajar.
Hasyim yang hadir dalam acara peluncuran ensiklopedi Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, itu mengaku sangat prihatin dengan maraknya kekerasan yang melibatkan para pelajar. Mereka terlibat dalam kerusuhan, bahkan ada yang sampai meninggal dunia akibat tawuran.
Pihaknya khawatir, jika pemerintah tidak mengubah sistem pendidikan, terjadinya kekerasan antarpelajar ini akan berkembang luas. Saat ini, yang kelihatan masih di Jakarta, tapi jika dibiarkan bisa meluas sampai daerah.
"Harus ada perbaikan dalam sistem budaya. Anak-anak jangan dijadikan hedonis, pragmatis, instan. Jika dibiarkan, ini tentunya sangat berbaya," ungkapnya.
Sementara Ketua Mahkamah Konsitusi (MK) Mahfud MD juga mengaku prihatin dengan tawuran antarpelajar. Ia meminta, pemerintah bertindak serius memperbaiki sistem pendidikan yang ada.
"Pemerintah harus serius menangani ini. Perbaikan harus dilakukan secara keseluruhan," ujarnya.