Ahad 30 Sep 2012 10:28 WIB

Disdikpora Diminta Pelopori Kurikulum Pendidikan Berkarakter

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Maluku sudah seharusnya memelopori penyusunan kurikulum pendidikan berkarakter bagi peserta anak didik yang dimulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga SMU/SMK sederajat.

"Legislatif tetap mendukung penyusunan kurikulum pendidikan berkarakter kalau konsep ini menjadi suatu keharusan bagi dinas pendidikan untuk diimplementasikan," kata anggota komisi D DPRD Maluku, Suhfi Madjid di Ambon, Ahad (30/9).

Saat ini banyak peserta anak didik yang mengalami krisis moralitas dan kondisi ini bisa terlihat dari adanya tawuran antar pelajar di mana-mana, bahkan muncul kasus perkelahian siswa yang berujung kematian.

Bahkan belakangan ini makin berkembang budaya-budaya permisif yang membuat para siswa sulit dikendalikan dan kadang berperilaku jauh dari keinginan dan niatan awal konsep pendidikan itu dikembangkan.

Suhfi Madjid mengatakan, fakta menjelaskan kalau kurikulum pendidikan yang diterapkan selama ini tidak menjawab kebutuhan untuk membangun moralitas dan kekuatan karakter anak didik.

Padahal upaya membangun moral dan karakter anak ini sangat dibutuhkan untuk melahirkan budaya jujur, membangun hubungan sosial secara baik atau membangun budaya penghormatan terhadap orang lain yang lebih tua usianya atau budaya tidak berfikir negatif kepada sesama.

"Semua ini merupakan bagian dari kompetensi pendidikan berkarakter yang harus dikembangkan, artinya menciptakan sebuah konsep budaya positif dalam dunia pendidikan kita dengan memastikan bahwa pendidikan berkarakter menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam sistem pembelajaran kita," bebernya.

Jadi berbagai masalah yang muncul seperti ini menyebabkan keharusan pendidikan berkarakter menjadi penting, karena seorang siswa setelah lulus dan masuk ke wilayah-wilayah lebih luas maka kekuatan berkarakternya makin berpengaruh dan nampak dari aktivitasnya.

Pendidikan berkarakter yang akan menjadi pondasi ini bukan hanya sebatas membangun moralitas siswa, tapi masih ada banyak hal yang diharapkan seperti konsep berpikir positif seseorang dibangun dan menciptakan hubungan sosial yang baik.

"Artinya ada penggalian penyadaran personalitas secara utuh dari siswa untuk tidak hanya menjadi pintar tapi semakin baik karakternya," kata Suhfi Madjid.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement