Ahad 30 Sep 2012 22:50 WIB

Cegah Muatan Pornografi, Editor LKS Harus Teliti

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Yudha Manggala P Putra
LKS Miyabi 'nongol; di Mojokerto.
LKS Miyabi 'nongol; di Mojokerto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) meminta setiap editor meningkatkan kualitas editingnya. Terutama kepada editor yang memegang langsung materi pembelajaran siswa sekolah.

Ketua Umum IKAPI, Lucya Andam Dewi mengatakan hal ini dimaksudkan agar beredarnya buku atau LKS yang bermuatan pornografi tidak lagi bisa leluasa sampai ke tangan siswa. "Saya harap editor bisa lebih teliti dan berhati-hati," ujarnya saat dihubungi Republika, Ahad (30/9).

Ia pun setuju jika penerbit menjadi salah satu pihak yang bertanggungjawab bila ada buku atau LKS berkonten pornografi yang disajikan ke meja sekolah.

Terkait ditemukannya LKS berbau pornografi di Batam, Lucya mengakui belum melihat secara langsung. Namun ia tidak setuju bila penerbit dianggap kecolongan. 

Menurutnya, istilah kecolongan hanya digunakan bila penerbit tidak mempunyai seorang editor. "Kalau sudah ada editor tapi masih terjadi, berarti editor kurang melaksanakan tugasnya dengan baik," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya telah beredar LKS berkonten pornografi untuk kelas V SD di Kota Batam, Kepulauan Riau. Berbeda dengan sebelumnya yang memampang wajah bintang porno, LKS ini lebih menjurus  pada kalimat-kalimatnya yang tidak etis. 

Misalnya pada bab tentang Alat Reproduksi di halaman 38. Ditemukan banyak kata-kata yang sepatutnya tidak dipelajari pada siswa SD. Beberapa kata-kata yang disebutkan, seperti alat kelamin pada pria dan wanita. 

Tak hanya itu, buku Ajar, Acuan Pengayaan, Penjasorkes, untuk Kelas V, Semester 1 juga memuat pertanyaan-pertanyaan yang dianggap melenceng.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement