REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siswa SMA Negeri 6 dan 70 Jakarta yang kerap terlibat tawuran akan mendapat pelatihan emotional and spiritual quotient (ESQ) secara gratis. Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berjanji akan segera menindaklanjuti adanya rencana ini guna mencegah berulangnya tawuran antarkedua sekolah tersebut.
"Siswa dari dua sekolah ini akan diberi pendidikan ESQ dari pakarnya langsung, yaitu Ary Ginanjar," ujar Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim, Senin (1/10).
Adanya pelatihan ini dimaksudkan untuk menyadarkan siswa sehingga menimbulkan rasa penyesalan terhadap perbuatan tidak terpuji yang telah dilakukan. Musliar menyebut langkah jangka pendek yang dilakukan difokuskan pada mental para siswa.
"Kami ingin memunculkan kesadaran dan penyesalan terlebih dulu," katanya. Barulah setelah kondisi stabil, sanksi terhadap para siswa yang terlibat tawuran akan diberikan.
Pihaknya menghimbau masyarakat turut membantu pemulihan kondisi mental para siswa kedua sekolah ini. Selain itu, masyarakat juga diminta tidak menggeneralisir perilaku siswa di sekolah Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). "Itu tidak bijak, kasihan sekolah berlabel RSBI lainnya, kan tidak semua RSBI begitu," ujar Musliar.
Tak bisa dielakkan, pascatawuran antar SMA 6 dan 70, pihak Kemendikbud mendapat masukan agar mau menurunkan status sekolah yang terlibat. Namun begitu, hingga kini, Kemendikbud belum memutuskan. "Yang penting sekarang adalah bagaimana melakukan mediasi dan rekonsiliasi antardua sekolah tersebut," katanya.