Rabu 03 Oct 2012 06:00 WIB

Sekolah Rawan Kabut Asap akan Dipindahkan

Kabut Asap/ilustrasi
Foto: antara
Kabut Asap/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan mengintruksikan agar sekolah meliburkan kegiatan belajar mengajar apabila kabut asap dinilai membahayakan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan Ngadimun di Banjarbaru, Selasa, mengatakan, pihaknya kini sedang mempertimbangkan untuk meliburkan sekolah yang mendapatkan serangan kabut asap untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Dalam beberapa pekan terakhir kabut asap memang cukup mengganggu proses belajar mengajar. Bila bertambah parah dan membahayakan kesehatan siswa maka sekolah bisa diliburkan sementara," katanya.

Upaya lainnya adalah, mengundur jam belajar siswa misalnya biasanya pukul 07:00 Wita menjadi pukul 08.00 Wita atau menyesuaikan dengan kondisi dan lokasi sekolah di daerah setempat.

Sebelumnya, serangan kabut asap yang cukup pekat membuat beberapa pelajar SD di Banjarbaru pingsan saat melaksanakan upacara, karena tidak tahan dengan asap yang membuat mata pedih dan napas sesak.

Sebagian siswa sekolah kini menderita sakit batuk, karena kabut di pagi hari cukup membuat pernapasan sesak dan membuat tenggorokan terasa kering.

Serangan kabut asap cukup parah terjadi di sejumlah wilayah seperti Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala dan sebagian Kota Banjarmasin.

Kabut asap tidak hanya mengganggu lalu lintas di jalan raya dan penerbangan, tetapi juga mengganggu kesehatan masyarakat.

Pantauan di lapangan, kabut asap pekat melanda sejumlah wilayah seperti kawasan gambut di perbatasan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, kawasan bati-bati, Kabupaten Tanah Laut serta areal sekitar bandara Syamsuddin Noor.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan Kalsel, M Tahkim, mengatakan sejak sepekan terakhir jadwal penerbangan terganggu akibat pekatnya kabut asap sehingga jarak pandang pilot terganggu.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Ariffin mengatakan, pada Rabu (3/10) Badan Penanggulangan Bencana Daerah akan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah pusat untuk membahas masalah serangan kabut asap tersebut.

"Kami akan dengar dulu bagaimana hasilnya, apakah perlu hujan buatan atau upaya lainnya, harus kita tunggu hasil analisis dari berbagai pihak dan hasil rapat nasional besok," katanya.

Pernyataan Gubernur tersebut menjawab pertanyaan tentang adanya kemungkinan upaya melaksanakan hujan buatan untuk mengantisipasi kabut asap yang terjadi hampir sepanjang hari, mulai pagi hingga malam. 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement