REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur, masih trauma untuk mengucurkan kredit untuk biaya kuliah bagi mahasiswa miskin yang menempuh pendidikan di kampus setempat.
Rektor UB Prof Dr Yogi Sugito, Ahad (7/10) mengakui, pihaknya masih belum memikirkan skema apapun untuk membantu mahasiswa miskin, selain beasiswa Bidik Misi dan kemitraan dengan berbagai perusahaan.
"Sampai saat ini kami masih belum memikirkan skema pengucuran kredit bagi mahasiswa kurang mampu untuk biaya kuliah mereka. Dulu program itu pernah dilaksanakan, namun banyak yang macet, bahkan hingga lulus pun masih belum lunas dan ijazah mereka juga tidak diambil," tegasnya.
Hanya saja, lanjutnya, jika peminat kredit tersebut cukup besar atau mahasiswa yang mengajukan cukup banyak, maka pihaknya akan memikirkannya melalui skema kredit yang baru dan bekerja sama dengan perbankan.
Ia mengakui, prosedur dan proses pengucuran kredit bagi mahasiswa tersebut tidak mudah, meski ijazah mereka nanti sebagai jaminannya. Oleh kartena itu, hingga saat ini masih belum ada pemikiran untuk merealisasikan program yang disarankan oleh Kemendikbud belum lama ini.
Yogi mengemukakan beasiswa yang dikucurkan bagi mahasiswa miskin dari hasil kerja sama dengan berbagai perusahaan selama satu tahun rata-rata mencapai Rp27 miliar. "Beasiswa kemitraan ini di luar beasiswa Bidik Misi," tegasnya.