REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengelolaan database di Indonesia hingga saat ini belum maksimal sehingga secara tidak langsung berpengaruh pada lemahnya interkoneksi data yang ada, kata Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Edy Suandi Hamid.
"Kondisi itu tidak hanya menjadi persoalan yang dihadapi oleh bidang industri, tetapi juga oleh institusi pendidikan tinggi di Indonesia," kata Edy di Yogyakarta, Senin, terkait pertemuannya dengan pimpinan Thesys Group Hungaria beberapa waktu lalu.
Oleh karena itu, menurut dia, Universitas Islam Indonesia (UII) sepakat menjalin kerja sama dengan Thesys Group. UII akan menjadi lembaga pendidikan tinggi pertama dalam implementasi kerja sama yang diinisiasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta (Aptisi) dan Thesys Group.
"Kerja sama yang dilakukan oleh kedua lembaga tersebut juga akan memperoleh perhatian dari pemerintah Indonesia dan Hungaria," kata Edy yang juga Ketua Umum Aptisi.
Ia mengatakan lingkup kerja sama yang akan dilakukan di antaranya penyediaan koneksi antara universitas dalam satu jaringan, membangun sistem CRM bersama universitas yang telah terhubung, menciptakan database pendidikan tinggi, dan peramalan indikator akademik berdasarkan database yang telah dibangun.
"Thesys Group merupakan sebuah kelompok perusahaan yang bergerak dalam bidang pengumpulan data, simulasi, analisis geo-informasi, dan perkembangan teknologi informasi. Kelompok perusahaan itu telah menciptakan filosofi baru yang dilatarbelakangi oleh terjalinnya kerja sama yang erat antardaerah bisnis," katanya.
Menurut dia, kelompok perushaaan itu mengkonversi sumber ekspansif data ke bentuk yang mudah dipahami dan memberikan kesempatan kepada klien dalam menyesuaikan kedua metode dan output dengan kebutuhan mereka pada waktu yang sama.
"Mereka telah memberikan solusi menangani data yang kompleks selama lima tahun terakhir dengan mengembangkan metode canggih, software, dan layanan untuk menangani kebutuhan spesifik dari sektor farmasi, perbankan, dan telekomunikasi untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai sifat bisnis yang dilakukan," katanya.