REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pejabat Dinas Pendidikan (Disdik) Riau menyatakan, sebaiknya guru Taman Kanak-kanak (TK) menguasai psikologis anak jika ingin memaksimalkan hasil pendidikan di kemudian hari.
"Hal itu penting karena guru harus menanamkan pendidikan pada anak dalam usia dini, tak sama dengan pendidikan pada tingkatan usia lainnya. Harapannya, ketika beranjak dewasa, anak tersebut mampu meningkatkan menyerap program pndidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan Riau, HM Wardan MP, di Pekanbaru, Ahad (4/11).
Menurutnya, saat memsuki pendidikan TK, si anak memasuki usia emas, di mana perkembangan otak dan perilakunya akan mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya.
Peningkatan kompetensi pendidik TK dalam mendidik menurutnya sangatlah perlu, di mana para balita juga mestinya terdorong untuk terus menggali kemampuan diri yang masih terpendam.
"Karena tanpa kompetensi khusus, kemampuan mereka menjadi stagnan. Inilah alasannya kenapa Disdik menggelar diklat per tahunnya khusus bagi guru TK," kata dia.
Wardan menyatakan, sangat diharapkan guru TK yang mengikuti diklat setiap tahunnya mampu untuk menciptakan terobosan baru dalam meningkatkan kompetensi keguruannya sehingga apa saja materi yang di berikan tak mudah dilupakan oleh anak didiknya.
Program diklat khusus guru TK kata Wardan dilakukan selama 10 hari setiap tahunnya. "Untuk itu, sangat disayangkan jika masih ada guru yang tidak mampu melahirkan pemikiran baru pada cara mendidik," katanya.
Wardan juga menegaskan, agar penyelenggaraan diklat khususnya para pengajar taman kanak-kanak ini nantinya tidak terkesan sia-sia, maka peserta akan dievaluasi. "Dengan evaluasi ini akan diketahui sejauh mana kemampuan mereka (guru TK) setelah mendapatkan materi pendidkan baru," demikian Wardan.