Rabu 31 Mar 2010 04:39 WIB

Kemendiknas: Meski Ada Kelemahan, Pelaksanaan UN SMP Lancar

Rep: Anissa Mutia/ Red: Endro Yuwanto

JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) menyatakan, kelemahan dalam pelaksanaan ujian nasional (UN) Sekolah Menengah Pertam (SMP) masih ditemukan. Namun demikian, Kemendiknas menyatakan tidak ada masalah yang berarti.

''Secara garis besar, terkait UN SMP selama dua hari, ada beberapa hal yang termasuk isu yang sama, yaitu isu kebocoran, kunci yang beredar, dan kesalahan pembagian naskah,'' ujar Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik) Kemendiknas, Nugaan Yulia Wardhani, saat jumpa pers UN SMP di Kantor Kemendiknas, Selasa (30/3).

Menurut Nugaan, isu kebocoran dan kunci tidak ada bukti, hanya masuk ke posko tapi tak ada dokumen jelas sehingga tidak bisa ditindaklanjuti. Kesalahan pembagian naskah sudah ada peosedur dan diselesaikan. ''Selama dua hari ini, tidak ada permasalahan yang berarti di UN,'' jelasnya.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Moehammad Aman Wirakartakusumah, mengatakan, melalui berbagai laporan posko UN dan pemberitaan, pelaksanaan UN masih terdapat kelemahan. ''Sudah dilaporkan masih terjadi beberapa kelemahan, melalui mata rantai yang cukup banyak. Yang harus dicatat, banyak juga kemajuan di pelaksanaan,'' terangnya.

Aman menjelaskan, BNSP memagari berbagai tindakan kecurangan UN dengan membuat pos pengaduan UN dan pengawasan. Mulai dari percetakan dan sekolah yang melibatkan guru dan pengawas independen dari universitas.

Lebih lanjut Aman menuturkan, komunikasi antara Kemendiknas dan masyarakat perlu ditingkatkan, lantaran masih adanya kelemahan dalam hal komunikasi tersebut. Salah satunya masalah jadwal UN. ''Dalam beberapa hal ada miskomunikasi atau distorsi dari Kemendiknas dan masyarakat. Terutama penyelenggaraan SMP. Kami dengar ada susunan mata ajaran yang diuji berubah. Cara baca tabel yang dikasih beda. Setelah clear masyarakat tidak bingung,'' ungkapnya.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendiknas, Muhajir, mengatakan, selama pelaksanaan UN SMP berlangsung, pemberitaan soal UN masih banyak, media elekronik tercatat ada 120 pemberitaan, dan media cetak 39 pemberitaan. Pengaduan UN melalui SMS pada Senin (29/3) ada 24 SMS, Selasa (30/3) ada 39 SMS. Pengaduan terbanyak mengenai isu kebocoran dan kunci jawaban yang beredar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement