Ahad 18 Jul 2010 02:49 WIB

Tanri Abeng Raih Doktor dengan Predikat Cumlaude

Rep: Yulianingsih/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tanri Abeng yang juga mantan Menteri Pedayagunaan BUMN berhasil meraih predikat cumlaude pada ujian terbuka promosi doktor di Sekolah Pasca Sarjana UGM, Sabtu (17/7). Dengan judul desertasi kebijakan profitisasi sebelum privatisasi melalui reformasi struktural untuk pendayagunaan BUMN sektor perkebunan, Komisaris PT Lippo Karawaci ini dinobatkan sebagai doktor ke 1.232 dari Sekolah Pasca Sarjana UGM.

Tanri menggambarkan konsep yang diajukannya selama lebih kurang 15 menit di hadapan tim penguji dan promotor pada sidang terbuka program doktor yang dimulai tepat pukul 10.00 WIB tersebut. Tim promotor dipimpin oleh Prof Nopirin dengan anggota Prof Mochtar Masoed dan Prof Djoko Mulyono. Sementara Tim Penguji dipimpin Prof Dr Ichlasul Amal, Prof Abdul Halim, Prof Miftah Thoha dan Dr Setyanto P Santoso. Tanri sendiri mengambil program multidisiplin dalam program doktoranya tersebut.

Melalui desertasinya tersebut suami Farida Abeng yang lahir tahun 1942 ini mengemukakan konsep pemberdayaan BUMN melalui program profitisasi BUMN sebelum dilaukan privatisasi BUMN itu sendiri. Dimana profitisai itu dilaukan untuk menaikkan nilai tambah dan power atau kekuatan BUMN itu sendiri. Profitisai itupun bisa dilakukan dengan jalan reformasi struktura melaui beberapa langkah.

Sala satu langka yang diaukan adala dengan model holding company untuk beberapa BUMN. Dalam desertasi tersebut oarang yang sering disebut "manajer satu miliar" ini memberikan konsep holding company untuk 15 BUMN sektor perkebunan di Indonesia. Menurutnya, holding company ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kerugian BUMN karena memberikan konsep korporasi yang tepat dalam membangun skala bisnis sesuai perkembangan jaman. Proses birokrasi bisa diminimalisir dan badan usaha di bawah holding company bisa dikembangkan dengan pendanaan yang dimiliki.

"Saat ini banyak BUMN yang menjadi beban pemerintah dan tidak menciptakan lapangan kerja karena tidak ada investasi didalamnya sebagai akibat dari meruginya badan usaha itu," jelasnya. Melalui konsep holding company yang bisa dilaksanakan dalam waktu singkat ini, efisiensi dan nilai tambah BUMN akan meningkat dua kali lipatnya.

Bahkan harga produk BUMN bisa ditingkatkan mencapai 7-10 persen dalam waktu 1 tahun saja. Percepatan ini dimungkinkan terjadi karena hanya kebijakan BUMN yang ditarik ke holding company. Dalam aplikasinya, kementrian BUMN tinggal mengusulkan pada kementrian Keuangan."Sebenarnya tidak ada modal baru dalam penerapan konsep holding ini karena hanya pengalihan saja," tambahnya.

Setelah melakukan beberapa pertanyaan di mana setiap penguji mengajukan sekitar tiga pertanyaan, akhirnya tim penguji melakukan diskusi sekitar setengah jam untuk memberikan keputusan atas desertasi mantan Meneg Pendayagunaan BUMN tersebut. "Dengan berbagai pertimbangan, tim penguji memutuskan Tanri Abeng lulus dalam ujian program doktor UGM dengan predikat cumlaude," papar Prof Purwoko, Wakil Direktur Sekolah Pasca Sarjana yang memimpin sidang ujian terbuka tersebut.

Tepuk tangan bergemuruh di ruang sidang menanggapi hasil ujian terbuka Komisaris Utama PT Telkom tersebut. Hadir dalam ujian itu Meneg BUMN Mustofa Abu Bakar, dan Menteri Keuangan RI Agus Martowardoyo, Ketua DPD RI Irman Gusman, Mantan Menteri Perhubungan Jusman Syafei Jamal, mantan Menteri Negara Otonomi Daerah Dr. M. Ryaas Rasyid, dan Dr. Anggito Abimanyu.

Prof. Nopirin, selaku promotor Tanri Abeng dalam ujian doktor menyampiakan rasa bangganya selaku promotor karena bisa meluluskan promovenduz dengan predikat cum laude. Kekaguman Nopirin berangkat dari semangat Tanri Abeng yang selalu tekun dan serius mengikuti jadwal konsultasi.

“Umur ternyata tidak jadi halangan baginya, sekarang sudah memasuki kepala enam. Dengan tekun konsultasi hingga disertasi diselesaikan dengan baik. Kami dari promotor memandang metode penelitian dan analisis yang dibuat cukup bagus, sesuai dengan tuntutan akademis,” terangnya saat menyampaikan pesan singkat kepada Tanri dalam ujian tersebut.

Dalam kesempatan itu Nopirin juga berpesan, agar Tanri, menerapkan filosofi air yang selalu mengalir dari atas ke bawah. Kemudian filosofi padi, semakin berisi semakin merunduk. Karena itu, Nopirin meminta tanri Abeng untuk selalu menularkan pengalaman dan ilmunya kepada keluarga dan masyarakat.

“Belajar tidak hanya selesai setelah dapat gelar doktor, tapi belajar hingga sepanjang hayat. Pegalaman saudara ini bisa berguna untuk diri anda sendiri, keluarga dan masyarakat,” pesannya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement