REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas) menggelar Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) Ke-6/2010 dan Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) Ke-2/2010. Kegiatan berlangsung mulai 6-7 November 2010 di lapangan Politeknik Negeri Jakarta, Kapus baru UI Depok. Ajang adu kreativitas ini ditujukan bagi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri (PTN) dan swasta (PTS) di seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Dirjen Dikti Kemdiknas) Joko Santoso menyampaikan, KJI akan memperebutkan Piala Reka Cipta Titian Indonesia dan Reka Cipta Griya Indonesia dari Menteri Pendidikan Nasional. Dia mengatakan, kreativitas mahasiswa terus dikembangkan.
"Diharapkan melalui kreativitas ada inovasi baru yang ditemukan. Salah satu agenda dilakukan melalui lomba desain, dalam hal ini untuk jembatan dan bangunan gedung," kata Joko saat memberikan keterangan pers di Gerai Informasi dan Media Kemdiknas, Jakarta, Senin (1/11/2010).
Tema KJI Ke-6 adalah Jembatan Kreatif dan Ramah Lingkungan, sedangkan tema KBGI adalah Rumah Kayu Bertingkat yang Inovatif dan Berdasarkan Kearifan Lokal. Adapun tujuan diselenggarakan kegiatan ini adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan dan konstruksi jembatan dan bangunan gedung.
Joko mengatakan, dari 58 perserta KJI yang mengajukan proposal lolos delapan peserta sebagai finalis jembatan baja, delapan peserta finalis jembatan kayu, dan delapan peserta finalis jembatan bentang panjang. Adapun dari 20 peserta KBGI tersaring 8 peserta sebagai finalis. Peserta KJI terdiri atas empat mahasiswa dalam satu tim dan satu dosen pembimbing, sedangkan peserta KBGI terdiri atas tiga mahasiswa dalam satu tim dan satu dosen pembimbing.
Komponen penilaian untuk KJI meliputi struktur jembatan terindah, metode pelaksanaan terealistis, struktur jembatan teringan, dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terlengkap. Sementara komponen penilaian untuk KBGI meliputi struktur bangunan gedung teringan, kekokohan bangunan terbaik, pelaksanaan K3 dan unjuk kerja terbaik, dan waktu pelaksanaan atau pengkonstruksian tercepat.