Rabu 28 Nov 2012 20:18 WIB

Menakertrans: Institusi Harus Ciptakan SDM Berkualitas

Rep: M Akbar/ Red: Hazliansyah
Menakertrans Muhaimin Iskandar
Menakertrans Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, mengapresiasi Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dalam mencetak sumber daya manusia yang berkompeten.

''Apresiasi perlu diberikan karena LP3I mampu meluluskan alumninya untuk bekerja, tak hanya di dalam tapi juga di luar negeri,'' kata Muhaimin pada saat memberikan orasi ilmiahnya di acara wisuda LP3I di Jakarta, Rabu (28/11).

Muhaimin juga mengatakan, ke depan Indonesia seharusnya tak hanya mengirimkan tenaga kerja kasar saja. Namun sudah seharusnya lembaga pendidikan berperan serta menghasilkan lulusan yang siap kerja.

"Inilah peran yang harusnya dimaksimalkan dari institusi pendidikan," katanya.

Sementara itu Presiden Direktur LP3I, Isral Nurdin, mengatakan pihaknya juga sudah melakukan kerjasama dengan pihak BNP2TKI. Kerjasama dilakukan untuk menyiapkan soft skill bagi para tenaga kerja yang hendak berusaha di luar negeri.

''Kita sudah diminta untuk menyiapkan soft skill dan kemampuan bahasa bagi tenaga-tenaga perawat yang akan dikirim ke luar negeri,'' ujarnya.

Sejauh ini, Isral mengklaim, sekitar 90 persen lulusan LP3I ketika di wisuda sudah langsung memperoleh pekerjaan. Namun untuk ke depannya, ia juga mendorong agar lulusan LP3I ini hendaknya bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan bagi orang lain.

Di tempat yang sama, Koordinator Kopertis Wilayah III DKI Jakarta, Prof Dr Ilza Mayuni, meminta agar para pengelola perguruan tinggi swasta (PTS) dapat memberikan mutu pendidikan yang baik.

"Mulai dari hulu sampai ke hilir, semua itu menjadi tanggungjawab dari perguruan tinggi untuk bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement