REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans), Muhaimin Iskandar, mengapresiasi Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) dalam mencetak sumber daya manusia yang berkompeten.
''Apresiasi perlu diberikan karena LP3I mampu meluluskan alumninya untuk bekerja, tak hanya di dalam tapi juga di luar negeri,'' kata Muhaimin pada saat memberikan orasi ilmiahnya di acara wisuda LP3I di Jakarta, Rabu (28/11).
Muhaimin juga mengatakan, ke depan Indonesia seharusnya tak hanya mengirimkan tenaga kerja kasar saja. Namun sudah seharusnya lembaga pendidikan berperan serta menghasilkan lulusan yang siap kerja.
"Inilah peran yang harusnya dimaksimalkan dari institusi pendidikan," katanya.
Sementara itu Presiden Direktur LP3I, Isral Nurdin, mengatakan pihaknya juga sudah melakukan kerjasama dengan pihak BNP2TKI. Kerjasama dilakukan untuk menyiapkan soft skill bagi para tenaga kerja yang hendak berusaha di luar negeri.
''Kita sudah diminta untuk menyiapkan soft skill dan kemampuan bahasa bagi tenaga-tenaga perawat yang akan dikirim ke luar negeri,'' ujarnya.
Sejauh ini, Isral mengklaim, sekitar 90 persen lulusan LP3I ketika di wisuda sudah langsung memperoleh pekerjaan. Namun untuk ke depannya, ia juga mendorong agar lulusan LP3I ini hendaknya bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Di tempat yang sama, Koordinator Kopertis Wilayah III DKI Jakarta, Prof Dr Ilza Mayuni, meminta agar para pengelola perguruan tinggi swasta (PTS) dapat memberikan mutu pendidikan yang baik.
"Mulai dari hulu sampai ke hilir, semua itu menjadi tanggungjawab dari perguruan tinggi untuk bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas," katanya.