Senin 04 Feb 2013 11:06 WIB

Beasiswa Aminef untuk Universitas Negeri Makassar

Universitas Negeri Makassar
Universitas Negeri Makassar

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR--American Indonesian Exchange Foundation (Aminef) siap menyosialisasikan sejumlah program beasiswa di Universitas Negeri Makassar agar mahasiswa dapat melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat.

"Sosialisasi tersebut akan digelar pada pekan kedua Februari 2013 di Gedung Rektorat Universitas Negeri Makassar (UNM)," kata Direktur Eksekutif Aminef Michael E McCoy di sela-sela kehadirannya di Makassar, Senin.

Dalam sosialisasi program beasiswa itu, pihaknya akan mempresentasikan program beasiswa Fulbright, Dikti Funded Fulbright, dan beberapa program beasiswa khusus lainnya.

Dia mengatakan program beasiswa tersebut ditawarkan pada para sarjana strata satu dan master untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

"Selain itu, kami juga menwarkan program penelitian atau menjadi pengajar tamu di sejumlah universitas di Amerika Serikat pada periode 2014," katanya.

Semua program yang ditawarkan termasuk program Dikti Funded Fulbright, kata dia, tidak mengharuskan pelamar untuk melampirkan surat penerimaan (letter of admission) dari universitas di Amerika.

Oleh karena itu, dia berharap agar para mahasiswa, sarjana, dosen, maupun staf administrasi untuk dapat menghadiri sosialisasi itu, agar bisa menyiapkan diri lebih baik dalam proses seleksi.

Pembantu Rektor Bidang Kerjasama UNM Prof Dr Eko Hadi Sujiono, MSi mengatakan sosialisasi Aminef di UNM merupakan suatu kehormatan dan bukti jika UNM mendapat kepercayaan dari lembaga pendidikan internasional.

"Ini suatu hal yang menggembirakan, karena UNM sudah diperhitungkan di tingkat internasional dan sudah banyak dilirik oleh beberapa universitas asing untuk menjalin kerja sama," katanya.

Dia mengatakan sosialisasi program beasiswa Aminef itu tidak dibatasi pada lingkup civitas akademika UNM, tetapi dari perguruan tinggi lain juga diharapkan dapat mengikutinya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement