REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO--Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, hanya akan menerima 1.571 mahasiswa baru melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013.
"Kita hanya mengalokasikan 50 persen untuk SNMPTN atau 1.571 mahasiswa baru, itu pun hanya untuk calon mahasiswa yang mengambil program sarjana atau S-1. Untuk D-3 tidak disertakan dalam SNMPTN," kata Kepala Humas Unsoed Purwokerto, Endang Istanti, di Purwokerto.
Menurut dia, 50 persen calon mahasiswa baru lainnya akan diseleksi melalui jalur undangan, jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Nusantara, dan jalur undangan.
Ia mengatakan, kuota untuk jalur SNMPTN sebesar 50 persen ini sesuai ketentuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Kuota minimal untuk jalur SNMPTN sesuai ketentuan Ditjen Dikti, yakni sebesar 50 persen dari kapasitas tampung," kata dia menjelaskan.
Lebih lanjut, dia mengatakan, berdasarkan data pada laman http://www.snmptn.ac.id diketahui bahwa kuota sebesar 1.571 mahasiswa baru Unsoed yang diterima melalui jalur SNMPTN terdiri 965 kursi untuk mahasiswa yang mengambil program studi pada kelompok Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan 606 kursi bagi mahasiswa yang mengambil kelompok Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Ia memperkirakan persaingan calon mahasiswa baru untuk memperebutkan kursi melalui SNMPTN akan berlangsung ketat karena ada program studi yang menyediakan kuota 25 kursi dan ada pula yang sampai 125 kursi.
Dalam hal ini, dia mencontohkan program studi Agribisnis, Pendidikan Dokter Gigi, dan Hubungan Internasional hanya menyediakan 25 kursi.
Sementara program studi yang tergabung dalam Ilmu Peternakan menyediakan 125 kursi, sedangkan program studi favorit seperti Pendidikan Dokter hanya sebanyak 50 kursi.
Menurut Endang, rata-rata setiap program studi hanya menerima dua hingga tiga kelas mahasiswa baru. "Itu tergantung ketersediaan sarana dan prasarana," katanya.
Dengan demikian jika satu program studi menyediakan kuota 40 kursi mahasiswa baru, kata dia, berarti hanya membuka dua kelas baru dan yang satu kelas berasal dari jalur SNMPTN.