REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berupaya memperkuat manajemen risiko kelembagaan dalam mengelola universitas, kata Rektor perguruan tinggi negeri tersebut Prof Dr Pratikno.
"Hal itu dilakukan dengan meningkatkan penjaminan mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, penjaminan keuangan, serta penjaminan hukum dan organisasi," katanya di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia pada pelantikan 33 pejabat di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), hal itu dilakukan karena setiap lembaga pasti memiliki risiko, tidak terkecuali UGM.
"Kantor-kantor yang bertugas memanajemen risiko tersebut seperti Kantor Jaminan Mutu (KJM), Kantor Audit Internal (KAI), dan Kantor Hukum dan Organisasi (KHO) diharapkan dapat menjalankan tugas dengan baik dalam menjaga keamanan UGM," katanya.
Ia mengatakan pihaknya tidak ingin tim manajemen risiko menginjak rem dalam bekerja, tetapi membuat rel untuk menjaga keamanan lembaga UGM, sehingga bisa mencapai tujuan dengan kecepatan yang tinggi.
Selain memperkuat manajemen risiko, UGM juga telah melakukan sejumlah perubahan terhadap struktur organisasi dan tata kelola (SOTK).
Langkah tersebut dilakukan untuk memperkuat kelembagaan UGM dan memperbesar jalan UGM untuk memproduksi pengetahuan dan menyampaikannya kepada masyarakat, industri, dan pemerintah.
"Dalam hal ini kami berusaha tidak hanya menekankan pada produksi pengetahuan semata, tetapi juga memprioritaskan melakukan 'delivery' pengetahuan agar produk-produk penelitian bisa sampai pada industri, masyarakat, dan pemerintah," katanya.
Menurut dia, dalam rangka melengkapi dan memperkuat tim di tingkat universitas setelah adanya perubahan SOTK, UGM melakukan pengangkatan sejumlah pejabat.
"Saya berharap seluruh pejabat yang baru dilantik dapat bekerja dengan performa yang maksimal untuk kemajuan UGM. Mereka diharapkan bisa bekerja dalam tim dengan penuh komitmen, waktu, dan kecepatan," katanya.
Pejabat yang dilantik di antaranya Sekretaris Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi Budhijanto, Kepala Kantor Hukum dan Organisasi Aminoto, dan Kepala Perpustakaan Nawang Purwanti.