REPUBLIKA.CO.IDYOGYAKARTA--Pendidikan antikorupsi sebagai bentuk nyata pendidikan karakter bangsa perlu diintegrasikan ke dalam muatan kurikulum, kata pakar pendidikan dari Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Sumaryati.
"Hal itu didasarkan atas pemikiran bahwa pendidikan antikorupsi merupakan salah satu upaya bagi terwujudnya penguasaan pengetahuan yang benar, niat atau motivasi yang baik, dan tindakan yang baik dan benar," katanya di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia pada seminar "Urgensi Pendidikan Antikorupsi dan Tantangannya Dalam Mewujudkan Masyarakat Madani", dengan pendidikan antikorupsi akan terlahir generasi yang memiliki kebiasaan berpikir, berniat, dan bertindak yang selalu dibingkai nilai kejujuran, generasi yang terampil membaca situasi sosial kemasyarakatan.
Selain itu juga akan melahirkan generasi yang kuat dengan prinsip-prinsip kebenaran dan kebaikan serta generasi yang tidak memikirkan untungnya diri sendiri.
"Di sinilah pentingnya pendidikan antikorupsi disosialisasikan dan dikembangkan pada semua lini masyarakat terutama generasi muda melalui dunia pendidikan. Melalui pendidikan generasi dapat dibangun dan diperkokoh karakternya," kata Ketua Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) FKIP UAD itu.
Ia mengatakan, dalam perencanaan pengembangan empat tahun ke depan Program Studi PPKn akan berupaya untuk menjadi pelopor pendidikan antikorupsi dengan mengintegrasikannya dalam Tri Darma Perguruan Tinggi.
Upaya tersebut antara lain dalam bidang pendidikan akan melaksanakan pembelajaran yang jujur dan benar dengan mengutamakan proses, kampanye pendidikan antikorupsi, merumuskan desain pendidikan antikorupsi di semua jenjang pendidikan, dan penyusunan modul pendidikan antikorupsi dengan mengembangkan kerja sama pihak terkait.
Dalam bidang penelitian secara mandiri maupun kerja sama dengan pihak terkait akan melakukan penelitian yang terkait dengan pendidikan antikorupsi. Dalam bidang pengabdian masyarakat akan melakukan sosialisasi tentang pendidikan antikorupsi secara kelembagaan untuk masyarakat maupuan kalangan pendidikan," katanya.