Kamis 07 Mar 2013 16:53 WIB

Pendaftar SNMPTN Unsoed Capai 34 Ribu

SNMPTN 2013
SNMPTN 2013

REPUBLIKA.CO.ID,PURWOKERTO -- Jumlah pendaftar SNMPTN yang memilih Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sebagai pilihan pertama dan kedua, ternyata cukup besar.

Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Unsoed, Krisnhoe Maya Wulandari, menyebutkan, jumlah pendaftar SNMPTN yang memilih program-program studi di Unsoed mencapai 34 ribu orang.

''Bila dibandingkan SNMPTN tahun lalu, peningkatannya mencapai 300 persen,'' jelasnya, Kamis (7/3).  Dia menyebutkan, pada tahun lalu jumlah pendaftar SNMPTN yang memilih program studi di Unsoed hanya mencapai 10 ribu peserta.

Pendaftar Unsoed melalui jalur SNMPTN berasal dari 34 provinsi di Indonesia. Namun terbanyak, tetap berasal dari pelajar-pelajar kelas XII dari wilayah Jateng.

 

''Ini memang peningkatan yang luar biasa,'' jelasnya. Dia memperkirakan, peningkatan yang signifikan dari pendaftar Unsoed melalui jalur SNMPTN, disebabkan oleh berbagai faktor. Antara lain, karena pendaftaran dilakukan calon mahasiswa tanpa dikenakan biaya apa pun, dan tidak ada sistem ujian tertulis yang biasanya hanya dilakukan di Kota Purwokerto.

''Dalam pendaftaran SNMPTN kali ini, tidak ada ujian tertulis. Seleksi hanya dilakukan melalui penilaian nilai rapor sejak kels X hingga kelas XII semester satu, yang dilampirkan dalam berkas pendaftaran yang disediakan dalam laman situs snmptn.co.id,'' katanya.

Maya memperkirakan, hingga penutupan masa pendaftaran pada Jumat (8/2), pendaftar kemungkinan masih akan bertambah. ''Tapi peningkatannya saya kira sudah tidak banyak, karena sudah merupakan hari terakhir pendaftaran,'' jelasnya.

Menurutnya, dengan jumlah pendaftar mencapai 34 ribu, maka persaingan memperebutkan kursi mahasiswa baru Unsoed, akan berlangsung sangat ketat. Hal ini karena, kuota mahasiswa baru yang disediakan dalam seleksi SNMPTN, hanya sekitar 1.500 kursi. Dengan demikian, perbandingan antara jumlah mahasiswa yang diterima dan jumlah pendaftar, mencapai 1:22,7. ''Jadi, persaingannya memang akan sangat ketat,'' jelasnya.

Namun perbandingan persaingan itu, adalah tingkat angka persaingan rata-rata. Untuk program studi tertentu, perbandingannya bisa lebih rendah atau lebih tinggi, tergantung jumlah pendaftarnya.

''Seperti untuk Fakultas Kedokteran, Teknik dan Ekonomi, persaingannya kemungkinan akan lebih berat karena biasanya jumlah peminatnya lebih banyak dibanding fakultas-fakultas lain,'' jelasnya. n wid

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement