REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta meraih akreditasi A dengan skor tertinggi di antara perguruan tinggi swasta di Indonesia pada penilaian Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi hingga saat ini.
"Dari semua perguruan tinggi yang telah terakreditasi sampai saat ini berdasarkan informasi yang diperoleh, Universitas Islam Indonesia (UII) menempati urutan keenam di antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS) yang memperoleh skor tertinggi," kata Rektor UII Prof Dr Edy Suandi Hamid di Yogyakarta, Kamis (7/3).
Menurut dia, skor dan predikat akreditas institusi A yang diperoleh UII berada di atas beberapa PTN besar yang ada di DIY dan Tanah Air. Pada 2008 ketika pertama kali akreditasi institusi dilakukan, UII sudah memperoleh akreditasi B.
"Raihan akreditasi UII itu juga didukung oleh program studi yang sebagian besar telah terakreditasi A, seperti S-1 Pendidikan Dokter, Ilmu Hukum, Teknik Lingkungan, Akuntansi, Ilmu Ekonomi, Manajemen, Hukum Islam, Pendidikan Agama Islam, Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Industri, D-3 Keuangan dan Perbankan, serta S-2 Manajemen, Ilmu Hukum, dan Magister Studi Islam," katanya.
Ia mengatakan, capaian itu merupakan buah dari pengembangan yang dilakukan secara terus menerus oleh UII dalam meningkatkan kualitas dan daya saing.
Selama ini UII telah berusaha secara optimal dalam bidang penelitian, kerja sama nasional dan internasional, penjaminan mutu, pembaruan sistem dan teknologi informasi, peningkatan kualitas dosen dan karyawan, internasionalisasi jurnal, dan mengutamakan kepuasan masyarakat. Beberapa hal tersebut sangat membantu capaian akreditasi UII.
"Akreditasi UII melengkapi reputasi UII baik di tingkat nasional maupun internasional. Sebelumnya UII telah memperoleh peringkat 16 nasional versi Webometrics Ranking, 14 nasional versi 4ICU, peringkat 9 versi Green Metric World University Ranking, dan bintang 2 versi QS Star," katanya.
Menurut dia, hasil itu menunjukkan konsistensi UII sebagai bagian melaksanakan tanggung jawab akademik
meningkatkan mutu pendidikan yang didukung oleh pemangku kepentingan seperti yayasan, alumni, mahasiswa, dosen, dan karyawan.
UII sebagai lembaga yang melaksanakan fungsi dan nilai-nilai catur darma perguruan tinggi selalu berkomitmen dan berupaya melakukan peningkatan dan penjaminan mutu secara terus menerus melalui inovasi program dan layanan yang diberikan kepada masyarakat.
"Satu hal yang juga mendukung kemajuan dan mengangkat citra positif UII adalah kinerja alumninya. Alumni UII tidak hanya berkontribusi dengan kinerja yang baik di tempatnya bertugas, tetapi juga mempunyai kepedulian yang sangat tinggi," katanya.
Misalnya, Mahfud MD di Mahkamah Konstitusi (MK), Busyro Muqoddas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Halim Alamsyah di Bank Indonesia (BI). Mereka di tengah kesibukannya masih memberikan masukan positif dan membantu mengajar atau memberikan seminar di UII.
Ia mengatakan, bagi UII yang menjadi tantangan ke depan adalah mempertahankan dan meningkatkan skor akreditasi tersebut. Saat ini UII sedang merintis akreditasi internasional.
"Akreditasi itu di antaranya Accreditation Board For Engineering and Technology (ABET) untuk Program Studi Teknik Lingkungan dan Teknik Sipil, The Korea Architectural Accrediting Board (KAAB) untuk Program Studi Arsitektur, dan The Asscociation to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB) untuk Program Studi Ilmu Ekonomi, Akuntansi, dan Manajemen," katanya.
Hadir mendampingi Rektor UII antara lain Wakil Rektor I Nandang Sutrisno, Wakil Rektor II Neny Meidawati, Wakil Rektor III Bachnas, dan Direktur Badan Perencana UII Hari Purnomo.