REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Universitas Gadjah Mada Yogyakarta akan membebaskan biaya kuliah bagi 18 persen dari total mahasiswa baru tahun akademik 2013 yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
"Mahasiswa baru sebanyak itu diterima melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Ujian Mandiri UGM," kata Rektor UGM Prof.Dr. Pratikno di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, di luar program tersebut, UGM juga akan mengucurkan beasiswa bentuk lain sebesar 27 persen untuk mahasiswa baru tahun akademik 2013. Beasiswa ini tidak untuk semua biaya, tetapi hanya sebagian dari biaya kuliah di UGM.
"Jadi, sekitar 45 persen mahasiswa baru UGM tahun akademik 2013 akan menerima subsidi beasiswa," kata Pratikno. Terkait dengan pola penerimaan mahasiswa baru 2013, dia mengatakan bahwa UGM tetap mengacu pola kebijakan nasional.
"Apa pun pola seleksi, baik SNMPTN, SBMPTN, maupun Ujian Mandiri, UGM tetap 'concern' menjaring mahasiswa berdasarkan kualitas, merepresentasikan sebaran wilayah, dan sebaran status sosial," katanya.
Menurut dia, untuk penerimaan mahasiswa baru 2013, UGM memakai pola sebaran 3T, yakni mereka yang berada di wilayah terdepan, terluar, dan terbelakang. "UGM akan terus mendorong hal itu, sekaligus mempromosikan agar mampu menggaet struktur sosial ekonomi yang beragam," katanya.
Dengan demikian, kata dia, mahasiswa baru yang diterima di UGM bukan hanya untuk mereka yang berada di Yogyakarta dan sekitarnya serta bukan hanya untuk mereka yang berasal dari keluarga kaya.
"UGM pada tahun akademik 2013 akan menerima sebanyak 6.646 mahasiswa baru dengan perbandingan 50 persen SNMPTN, 30 persen SBMPTN, dan 20 persen Ujian Masuk UGM," katanya.