REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Mobil listrik buatan ITS Surabaya terbakar akibat hubungan arus pendek (konsleting) pada sistem "central lock" dan alarm, namun sistem mobil listrik tidak bermasalah.
"Ya, sistem mobil listriknya tidak rusak, karena kondisi mobil tidak jalan, tapi di atas truk untuk dibawa ke Kediri mengikuti pameran Auto Show," kata Rektor ITS Prof Tri Yogi Yuwono di Surabaya, Sabtu.
Ia mengemukakan hal itu di sela-sela peluncuran mobil hemat energi "Sapu Angin 8" yang akan mengikuti "Shell Eco-Marathon Asia 2013" di Malaysia pada 4-7 Juli mendatang.
"Sistem 'central lock' dan alarm memang sempat bermasalah sebelum dibawa ke Kediri hingga akhirnya musibah itu terjadi pada Jumat (26/4) malam, tapi kami belum tahu penyebab konsleting itu," katanya.
Didampingi dosen pembimbing tim mobil listrik ITS Dr Ir M Nur Yuniarto, ia menjelaskan kebakaran akibat konsleting itu menyebabkan seluruh interior mobil listrik yang diluncurkan Mendikbud Mohammad Nuh pada 26 Januari 2013 itu pun hangus.
"Kami cek temperatur pada body memang tinggi, sepertinya konsleting itu akibat adanya gesekan pada batere yang lupa dilepas saat perjalanan dari Surabaya ke Kediri," katanya.
Oleh karena itu, ia menilai kebakaran itu menjadi pengalaman yang berharga terkait mobil listrik yang perlu memperhatikan sistem yang ada dalam kondisi jalan atau tidak dipakai.
"Kalau batere yang ada dilepas semuanya, mungkin kebakaran itu tidak perlu terjadi, tapi itulah musibah dan akan menjadi pengalaman yang berharga," katanya.
Sementara itu, dosen pembimbing tim mobil listrik ITS Dr Ir M Nur Yuniarto menambahkan pihaknya akan berusaha untuk memperbaiki kerusakan yang ada.
"Kami tidak memikirkan kerugian, karena kami justru memikirkan tim mahasiswa yang merasa kehilangan mobil yang 'dikeloni' setiap hari itu," katanya.
Ia menegaskan bahwa kecelakaan itu tidak akan menghentikan perancangan mobil listrik di ITS, apalagi kecelakaan yang terjadi bukan dikarenakan sistem dari mobil listrik itu sendiri, tapi musibah.
"Bahkan, kami sebenarnya sedang menyelesaikan mobil listrik tahap kedua yang warnanya putih dan kini sudah mencapai 70-80 persen, sehingga ITS akan memiliki dua mobil listrik merah dan putih," katanya.
Dalam peluncuran mobil hemat energi ITS "Sapu Angin 8" itu, dosen pembimbing "Sapu Angin 8" Wityanto menargetkan Sapu Angin 8 bisa memecahkan rekor effisiensi yang dicapai Sapu Angin 2010 yakni 236 kilometer/liter.
"Tiga minggu lalu, kami sudah mencoba dan hasilnya Sapu Angin 8 mampu menghasilkan effisiensi sebanyak 130 kilometer per liter, tapi bobotnya lebih ringan dari tahun 2010 sehingga kami perhitungkan akan mampu effisien hingga 200-300 kilometer per liter," kata manajer tim teknis 'Sapu Angin 8' Septian Suryadani.