REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta (BKS PTIS) menyiapkan langkah ke depan untuk membantu pengembangan para anggotanya.
Langkah itu merupakan hasil rekomendasi setelah sejak 3-5 Mei ini melakukan semiloka dan rapat kerja nasional (rakernas) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
"Jadi intinya ada penguatan secara internal maupun eksternal," kata Ketua Umum BKS PTIS, Muhadjir Effendy, Ahad (5/5).
Ia mengatakan, kerja sama ini berlandaskan PTIS yang kuat untuk menyantuni PTIS yang membutuhkan. Sementara sesama PTIS yang kuat, menurutnya, untuk sama-sama saling mengisi.
Untuk penguatan secara internal, Muhadjir mengatakan, ada kerja sama untuk meningkatkan kualitas akademik, infrastruktur dan tata kelola.
Ia mengatakan, salah satu hal yang paling penting saat ini adalah mengenai akreditasi. Baik itu akreditasi secara institusi maupun akreditasi program studi. Muhadjir mengatakan dari 460 anggota BKS PTIS masih banyak yang belum terakreditasi.
Selain itu, Muhadjir mengatakan, akan ada kerja sama untuk meningkatkan kapasitas mengajar dosen. Sehingga, ia mengtakan, dosen bisa menguasai secara menyeluruh bidangnya.
Dalam kerja sama ini, PTIS yang lebih kuat akan menjadi pembina bagi PTIS yang membutuhkan. "Nanti bentuknya ada sertifikasi dosen. Sebagian besar masih tidak mengetahui hal ini," kata Rektor UMM itu.
Program kerja sama lainnya sebagai bentuk rekomendasi adalah adanya dana bergulir. Hal ini dilakukan untuk mengatasi dispartialitas antar PTIS. Sejumlah 20 sampai 30 PTIS yang mampuu akan menghimpun dana bantuan bagi yang membutuhkan.
Dana itu nantinya akan dikelola suatu lembaga yang diperkuat dengan pengelolaan sistem IT. "Nantinya dana itu akan membantu pengembangan yang lain," kata Muhadjir.
Dengan rakernas di Malang ini, Muhadjir juga mengatakan, BKS PTIS akan membangun intergrasi antara sesama anggota. Ketika integrasi ini berjalan dengan baik, menurutnya, maka BKS PTIS akan melakukan interkoneksi dengan pihak luar.
Bisa lembaga di Indonesia atau pun luar negeri. Muhadjir mengatakan, BKS PTIS akan berkerja sama dengan mitra yang bisa memberikan kontribusi konkrit untuk membantu pertumbuhan PTIS.
Salah satu kerja sama yang sudah dibentuk adalah dengan Al Arabiyah al Jamia, lembaga asal Arab Saudi. BKS-PTIS menjalin MoU untuk pengajaran bahasa Arab. Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mengajar para dosen bahas Arab di PTIS. Muhadjir mengatakan, lembaga itu bersifat volunteer sehingga semuanya gratis.
"Mungkin hanya buku materi, tapi kami akan beli hak ciptanya sehingga bisa reproduksi," kata dia.