Rabu 08 May 2013 14:43 WIB

UNM dan UIN Alokasikan 5.000 Mahasiswa Baru

Universitas Negeri Makassar
Universitas Negeri Makassar

REPUBLIKA.CO.ID,MAKASAR--Universitas Negeri Makassar dan Universitas Islam Negeri Alauddin menyiapkan masing-masing sekitar 5.000 orang kuota untuk mahasiswa baru (Maba) tahun akademik 2013/2014.

"Panitia Lokal 80 Wilayah IV yang terdiri dari UNM dan UIN masing-masing menyiapkan kuota sebanyak 5.000 orang calon Maba," kata Rektor UNM Prof Dr H Arismunandar di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan untuk penerimaan Maba dibuka tiga jalur pendaftaran yakni melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri.

Menurut dia, khusus jalur SNPTN dan SBMPTN bagi siswa berprestasi dan masuk kategori dari keluarga miskin, maka biaya masuknya ditanggung oleh negara. Sehingga calon Maba tidak mengeluarkan biaya pendaftaran.

Sedangkan jalur mandiri, lanjut dia, dikenai biaya ujian tulis sebesar Rp175 ribu per orang bagi yang memiliki kelompok ujian Sains dan Teknologi (Saintek) atau kelompok ujian Sosial, Hukum dan Umum (Soshum).

Sementara bagi calon Maba yang memilih kelompok ujian campuran(Sainstek dan Soshum) membayar Rp200 ribu pada Bank Mandiri untuk mendapatkan nomor PIN dalam mengakses pendaftaran melalui website http://ujian.sbmptn.or.id mulai pada 13 Mei 2013 hingga tujuh Juni 2013 pukul 22.00 WIB.

Khusus penerimaan Maba di UIN Alauddin, Makassar Rektor UIN Prof Dr H Qadir Gassing mengatakan, dari 5.000 orang kuota yang disiapkan, sebanyak 1.250 orang untuk jatah melalui jalur SNMPTN, 750 orang melalui SBMPTN dan selebihnya untuk jalur khusus dan mandiri.

"Yang jelas, sesuai dengan ketentuan Kemendikbud minimal 30 persen kuota untuk jalur nasional, namun yang kami siapkan sudah di atas ketentuan itu," katanya.

Mengenai antisipasi praktik perjokian, dia mengatakan akan dilakukan dengan dua cara yakni pengawasan ketat pada saat pelaksanaan ujian dan pengawasan melalui sistem informasi yang mendeteksi dari pola jawaban calon Maba.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement