REPUBLIKA.CO.ID,GARUT--Sejumlah siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyumbangkan seragam sekolahnya usai pengumuman kelulusan ujian nasional (UN) 2013 di lapangan sekolah itu, Jumat.
Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Djohar mengatakan sumbangan seragam sekolah yang masih layak pakai itu sebagai upaya mendidik siswa untuk peduli terhadap seksama.
"Nanti pakaian seragam sekolah ini akan disumbangkan kepada adik kelas atau pihak lain yang membutuhkannya," kata Dadang usai menyampaikan hasil pengumuman kelulusan UN.
Ia mengatakan sumbangan seragam sekolah itu sebagai upaya menghindari siswanya melakukan aksi coret-coret seragamnya kemudian konvoi ke jalan setelah mengetahui lulus.
Para siswa, kata Dadang, dipersilahkan merayakan dan mengungkapkan kesenangan setelah mengetahui hasil kelulusan UN hanya dalam lingkungan sekolah.
"Kami sudah imbau para siswa agar tidak melakukan konvoi atau coret-coret seragam, silahkan melakukan perayaan kelulusan disini asal jangan merusak fasilitas sekolah," katanya.
Sementara itu, 579 siswa SMKN 1 Garut dinyatakan lulus semuanya. Hasil pengumuman itu disambut teriakan dan ucapan syukur para siswa sebagai ungkapan kegembiraan.
Bahkan ungkapan kegembiraan itu dilakukan sejumlah siswa laki-laki yang tiba-tiba berlari ditengah kerumuman siswa menuju kolam taman air sekolah untuk menceburkan diri.
Aksi siswa itu menjadi perhatian siswa lainnya dan para guru, bahkan salah seorang siswi ikut menceburkan diri ke kolam sekolah tersebut.
"Saya sangat senang dan puas bisa lulus, untuk mencurahkan kebahagiaan ini saya terjun ke kolam bersama teman-teman," kata Devi salah seorang siswi jurusan Akuntansi.
Pengumuman kelulusan UN SMA/SMK/MA di Garut sempat diwarnai aksi konvoi menyusuri sejumlah ruas jalan di Garut Kota dan coret seragam dengan cat semprot berwarna-warni.