Rabu 12 Jun 2013 17:35 WIB

Telkom Luncurkan QJournal untuk Kalangan Akademisi

Rep: agus yulianto/ Red: Taufik Rachman
Telkom
Telkom

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) memperkenalkan platform pengelolaan jurnal akademis berbasis ekosistem "Q-Journal" untuk mendukung akademisi Indonesia.

"Q-Journal memberikan fasilitas penyimpanan jurnal-jurnal kampus dan conference proceeding. Paper yang disimpan di Q-Journal www.qjurnal.co.id akan memperoleh coverage internasional karena langsung akan diindeks oleh database paper internasional ternama," kata Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) Telkom, Priyantono Rudito, di Bandung, Rabu.

l

Menurut Priyantono, diharapkan terjadi peningkatan yang berarti pada tingkat sitiran (citation rate) dari paper-paper Indonesia, yang akan juga meningkatkan "impact factor jurnal," dan reputasi akademis penulis maupun perguruan tinggi atau lembaga penelitiannya.

Mudahnya akses pada paper Indonesia juga diharapkan akan mempermudah kolaborasi dengan akademis internasional.

Lebih lanjut Priyantono menyebutkan, Q-Journal juga mendistribusikan paper-paper dari penyedia paper ternama di dunia, terutama kepada kampus-kampus kecil yang belum memiliki

akses memadai ke paper-paper internasional.

Salah satu provider yang telah bekerja sama adalah Emerald, yang dikenal memiliki koleksi paper berkualitas dari spektrum ilmu yang sangat luas di dunia. "Telkom tengah merampungkan kerjasama dengan beberapa penyedia paper internasional lainnya," katanya.

Selain itu Telkom senantiasa memprakarsai dan mendukung upaya-upaya inovatif dan kolaboratif yang mampu menumbuhkembangkan kecerdasan, kreativitas dan penciptaan hal-hal baru, termasuk di dunia akademis dan pendidikan tinggi.

"Indonesia berada di kawasan paling dinamis dalam pengembangan riset-riset akademis dan industri tetapi sebuah survey dari IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) menunjukkan, hampir setengah dari paper IEEE diserap di kawasan Asia Pasifik," kata Priyantono.

Namun menurut dia, Indonesia belum tampak sebagai negara yang memiliki tingkat penyerapan paper yang berarti.

"Implikasinya, proses pembelajaran, perkuliahan, dan riset akademis di sebagian besar universitas di Indonesia belum diperkuat dengan informasi dan wacana akademis terbaru," katanya.

Kegiatan Academic Gathering bertajuk "1000 Jurnal Anak Bangsa Memenangkan Dunia" dihadiri perwakilan 120 perguruan tinggi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement