Selasa 18 Jun 2013 12:39 WIB

Soal Bahasa Indonesia dan Inggris SBMPTN Dinilai Sulit

Rep: heri purwata/ Red: Taufik Rachman
SBMPTN 2013
Foto: spexotics.com
SBMPTN 2013

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Soal ujian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dinilai sangat sulit. Terutama untuk Bahasa Indonesia dan Inggris.

Demikian dikatakan Dada, seorang siswa SMK Purbalingga yang mendaftar Fakultas Seni di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). "Susah, pak, soal dan jawaban Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris panjang-panjang tidak to the point. Padahal waktunya hanya satu jam," kata Dada seusai mengikuti ujian tertulis di Yogyakarta, Selasa (18/6).

Menurut Dada, untuk memahami soal dan jawaban Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris membutuhkan waktu yang relatif lama. Sebab jawabannya panjang-panjang, sehingga membutuhkan waktu lebih lama. "Saya kira waktu satu jam terlalu singkat," kata Dada.

Sementara jumlah peserta ujian tulis SBMPTN tahun ini mengalami penurunan dibandingakan tahun sebelumnya. Penyebab utamanya, karena kuota atau jatah kursi yang disediakan pun juga menurun meski tahun ada penambahan satu PTN yang ikut bergabung.

"Tahun kemarin ada 61 PTN yang mengikuti SBMPTN. Tahun ini tambah satu, UIN Walisongo Semarang, sehingga ada 62 PTN yang mengikuti program SBMPTN ini," ujar Sekretaris Pusat SBMPTN, Prof Dr Rochmat Wahab, di sela meninjau pelaksanaan ujian tulis SBMPTN, di Yogyakarta, Selasa (18/6).

Secara nasional, jumlah peserta SBMPTN tahun ini ada sekitar 588.000 orang. Sedikit menurun dibandingkan tahun kemarin, yang mencapai 615.000 orang. Para lulusan SMA sederajat itu harus mengikuti ujian tulis selama dua hari hingga Rabu (19/6) ini.

 "Menurunnya jumlah peserta saya kira karena kuotanya juga berkurang. Jika tahun-tahun lalu minimal kuota yang bisa diambil PTN empat puluh persen, tapi tahun ini minimal boleh tiga puluh persen saja dari seluruh kuota yang dimiliki masing-masing PTN," tutur Rochmat, yang juga Pengawa SBMPTN Panlok Yogyakarta itu.

Kuota yang diambil UGM untuk SBMPTN tahun ini juga 30 persen dari total jumlah kursi yang tersedia. "Dengan kuota sebesar itu, jumlahnya mencapai sekitar dua ribu enam ratus hingga dua ribu tujuh ratus orang," ujar Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof Iwan Dwi Prahasto.

Khusus untuk Yogyakarta, jumlah peserta SBMPTN mencapai 32.441 orang. Dengan rincian, yang mengambil kelompok saintek ada 13.376 orang, kelompok soshum ada 15.011 orang, dan kelompok campuran sebanyak 4.054 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement