REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Hari pertama SBMPTN, Selasa (18/6), Panitia Lokal (Panlok) Bandung mencatat beberapa peserta berkebutuhan khusus. Berdasarkan kondisi terakhir menjelang ujian, Panlok Bandung mencatat total 19 peserta berkebutuhan khusus.
Penyandang tuna netra paling banyak menjadi peserta SBMPTN yakni sepuluh orang. "Sementara sisanya, dua peserta tuna rungu, tiga peserta tuna daksa, dan empat lainnya sakit atau kecelakaan,"ujar Sekretaris Eksekutif SBMPTN Panlok Bandung, Asep Gana Suganda, Selasa (18/6).
Adapun pengawas terbanyak berasal dari kalangan guru dengan jumlah 1.909. Kemudian disusul 1.223 mahasiswa, 539 dosen, dan 139 pegawai. Para pengawas itu berasal dari beberapa institusi yakni di antaranya ITB, Unpad, UPI, UIN SGD dan beberapa sekokah juga Perguruan Tinggi Swasta di Bandung.