Selasa 18 Jun 2013 17:34 WIB

Dua Peserta SBMPTN Semarang Tes di Rumah Sakit

Rep: bowo pribadi/ Red: Taufik Rachman
Sejumlah siswa penyandang tuna netra dibantu oleh mahasiswa panitia dalam mengerjakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2013 di Fakultas Hukum UI, Depok,  Selasa (18/6).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Sejumlah siswa penyandang tuna netra dibantu oleh mahasiswa panitia dalam mengerjakan Ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2013 di Fakultas Hukum UI, Depok, Selasa (18/6). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG—Situasi dan kondisi apapun ternyata tak menghalangi niat Mochtar Gunawan (18), untuk mengikuti tes potensi akademik Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 di Kota Semarang.

Warga Malangsari, Kota Semarang ini terpaksa mengerjakan soal tes potensi akademik kelompok Saintek di atas tempat tidur ruang Umar 2A, Rumah Sakit Muhammadiyah Roemani, Semarang, Selasa (18/6).

Pada SBMPTN kali ini, Mochtar mencoba kesempatan dengan mendaftar untuk jurusan Matematika dan Fisika Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) di Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Hanya saja, sehari menjelang pelaksanaan tes potensi akademik, ia didiagnosa dokter rumah sakit ini menderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan harus menjalani rawat inap.

Sehingga iapun harus melaksanakan tes di atas tempat tidur perawatannya. “Selain Mochtar, satu pasien lain juga mengikuti tes di rumah sakit,” ujar Ketua Panitia SBMPTN Lokal 42 Semarang, Prof Hertanto Wahyu Soebagyo.

Pihak panitia, jelas Hertanto, tetap memfasilitasi peserta yang berhalangan hadir itu dengan mengirimkan petugas pengawas ke rumah sakit tempat kedua peserta tes menjalani rawat inap.

Sehingga meski berhalangan hadir untuk mengikuti tes di lokasi yang telah ditentukan, mereka tetap dapat mengerjakan soal- soal uji pada pelaksanaan SBMPTN kali ini.

“Dengan begitu, calon mahasiswa yang tidak bisa mengikuti tes di lokasi yang sudah ditentukan tetap berkesempatan mengikuti tes dari rumah sakit di bawah pengawasan,” lanjutnya.

Sementara itu, tes tertulis SBMPTN 2013 lokal 42 Semarang --yang meliputi Undip, Unnes, IAIN Walisongo Semarang-- diikuti 26.704 peserta. Masing- masing terdiri atas kelompok Saintek 10.313 peserta, Sosial Humaniora 11.523 peserta dan kelompok Campuran 4.868 peserta.

Panitia menyediakan 51 lokasi tes yang tersebar di kampus Unnes Gunungpati 22 lokasi (untuk saintek), kampus Undip Tembalang 19 lokasi (sosial humaniora) dan kampus IAIN Walisongo Ngaliyan 10 lokasi (kelompok campuran).

Di luar ketiga kampus tersebut, tempat pelaksanaan tes juga ditentukan di sejumlah sekolah. “Untuk pelaksanaannya, panitia melibatkan sedikitnya 2.689 orang pengawas,” jelas Hertanto

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement