Selasa 18 Jun 2013 19:16 WIB

Panitia SBMPTN Ungkap Kasus Perjokian

Rep: fenny melissa/ Red: Taufik Rachman
SBMPTN 2013
Foto: spexotics.com
SBMPTN 2013

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketua Panitia SBMPTN 2013 Akhmaloka menyatakan panitia local (panlok) ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) menemukan kecurangan dalam pelaksanaan SBMPTN 2013.

“Panlok Jakarta dan panlok Jogjakarta menemukan kecurangan pada pelaksanaan SBMPTN,” kata Akhmaloka dihubungi Selasa (18/6).

Bentuk kecurangan yang dimaksud Akhmaloka yaitu peserta kedapatan membawa  alat komunikasi yang digunakan untuk mencontek saat pelaksaan SBMPTN.  Diduga alat komunikasi tersebut digunakan peserta untuk menjawab pertanyaan SBMPTN menggunakan bantuan  joki. “Saat ini kasusnya sedang ditangani panlok,” kata dia.

Pelaksanaan ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) hari pertama Selasa  (18/6) berlangsung lancer. Akhmaloka mengungkapkan dari 590 ribu orang pendaftar SBMPTN 2013,  hanya sekitar  90 ribuan orang saja yang akan diterima masuk ke PTN.

"Jumlah total peserta ujian SBMPTN yang sekira 590 ribu peserta dari seluruh Indonesia itu, nantinya kurang lebih 90 ribuan saja yang diterima," kata Akhmaloka.

Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengatakan pelaksanaan SBMPTN hari  ini cukup lancar dan hingga saat ini, panitia belum menerima laporan kesalahan teknis atau apapun itu dari 43 panitia lokasi (panlok) yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Pelaksanaan SBMPTN berjalan lancar dan serempak di seluruh Indonesia sesuai daerah waktunya. Ada yang  jam 08.00 untuk WIB, jam 09.00 untuk WITA, dan jam 10.00 untuk WIT," kata Akhmaloka.

Akhmaloka juga menyarankan agar peserta ujian  SBMPTN disarankan agar datang dan masuk lebih awal untuk lebih mempersiapkan alat tulis dan mengisi biodata di lembar jawaban.  “Kalau telat mengganggu konsentrasi peserta lain dan tidak akan maksimal menjawab pertanyaan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement