REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seleksi Bersama Penerimaan Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), tidak hanya diikuti peserta yang kondisi fisiknya normal saja, melainkan juga diikuti peserta yang menyandang cacat tuna netra.
Adam Pratama Putra merupakan salah satu peserta yang menyandang cacat tuna netra, dia mengikuti tes tersebut. Dia mengerjakan soal, dengan dibantu pengawas yang menjaganya. "Saya hanya menjawab, soal dibacakan dan diarsir pengawas," kata Adam, Selasa (18/6).
Petugas yang menjaga ujian SBMPTN Unesa Pamudji menjelaskan, prosedur penjagaan untuk peserta tuna netra sama seperti dengan peserta pada umumnya. Dia menambahkan, belum ada penggunaan model braile karena dianggap memakan waktu dalam proses pembacaannya.
Secara keseluruhan, jumlahnya peserta SBMPTN di Jawa Timur mencapai 37.711 peserta. Untuk katagori Sosial Hukum (Sosial Humaniora) sebanyak, 14.118, sedangkan Sains Teknologi (Saintek) 16.525 dan campuran 7068.
"Yang hanya bayar, namun tidak menyelesaikan pendataan administrasi online, sehingga tidak mendapatkan kartu ada sebanyak 306 peserta," kata Wakil Humas SMBPTN, Panitia Lokal 50 Surabaya, Bekti Cahyo.