REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sebanyak 2.053 peserta tidak mengikuti ujian tulis dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 Lokal Surabaya pada hari pertama (18/6) karena berbagai faktor penyebab, di antaranya terlambat masuk lokasi ujian.
"Hari pertama (18/6) hanya 35.658 peserta yang mengikuti ujian, padahal peserta SBMPTN Lokal Surabaya tahun ini mencapai 37.711 orang," kata anggota Humas SBMPTN 2013 Lokal Surabaya Bekti Cahyo Hidayanto SSI M.Kom di Surabaya, Rabu.
Ia menjelaskan laporan yang baru diterima pada Rabu pagi, karena rekapitulasi puluhan ribu peserta itu dilakukan panitia hingga malam hari, namun pelaksanaan ujian SBMPTN Lokal Surabaya relatif lancar hingga hari kedua (19/6).
"Rinciannya, peserta SBMPTN program studi Saintek (sains dan teknologi) yang hadir pada ujian hari pertama sebanyak 15.658 dari 16.525 peserta yang terdaftar atau 867 peserta tidak hadir," kata dosen ITS Surabaya itu.
Untuk peserta prodi Soshum (sosial dan humaniora) yang hadir tercatat 13.341 dari 14.118 peserta yang terdaftar atau 777 peserta tidak hadir, sedangkan peserta prodi campuran (Saintek dan Soshum) yang hadir tercatat 6.659 dari 7.068 peserta yang terdaftar atau 409 peserta absen.
Padahal, peserta membayar Rp175.000 untuk bisa mengikuti ujian pada program studi Saintek atau Soshum dan jika mengambil program studi campuran (Saintek dan Soshum), maka peserta membayar Rp200.000.
"Yang jelas, banyak peserta yang kelihatan tidak siap pada hari pertama itu, karena terbukti banyak peserta bertanya kepada panitia di Gedung Robotika ITS, padahal lokasi ujiannya cukup jauh, sehingga kemungkinan mereka terlambat tiba di ruang ujian," katanya.
Panitia sudah mengatur lokasi ujian 16.525 peserta Saintek di kawasan ITS dan sekitarnya, lalu 14.118 peserta Soshum melaksanakan ujian di kawasan Unesa dan sekitarnya, serta 7.068 peserta campuran (Saintek dan Soshum) mengikuti ujian di kawasan Unair dan sekitarnya.