Rabu 19 Jun 2013 20:38 WIB

Akuntansi Prodi Favorit Politeknik Negeri Bandung

Politeknik Negeri Bandung
Politeknik Negeri Bandung

REPUBLIKA.CO.ID,BANDNG--Peminat peserta didik masuk kampus program diploma III (D3) di Kota Bandung cukup tinggi karena mampu menjawab kebutuhan industri dan dunia kerja.

"Politeknik lebih pada pendidikan aplikasi, seperti SMK yang langsung mempraktikkan pelajaran itu dan berbanding lurus dengan kebutuhan industri, sehingga tingkat peminatnya cukup tinggi," kata Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Politeknik Negeri Bandung (Polban) Wastu Kurning di Bandung, Rabu.

Keunggulan lainnya menurut dia, lulusannya sudah dilatih agar siap bekerja dan cepat juga diterimanya contoh implementasi di Polban yakni menyesuaikan kurikulum dengan industri.

Jejaring dengan dunia kerja yang dimiliki Politeknik baik dengan perusahaan maupun perguruan tinggi menjadi pertimbangan peminat.

"Polban dan program diploma lainnya memiliki jejaring tetap dengan beberapa perusahaan atau perguruan tinggi sehingga menjadi keunggulannya," katanya.

Ia mencontohkan Polban memilkiki jejaring dengan Alcala Spanyol, ACIL Australia, Astra, Bakrie And Brothers, Bank BCA, Epson, Chevron, dan lainnya.

Sementara jurusan favorit Polban dinilai Wastu relatif stabil dari tahun ke tahun masih dipegang Program Studi Akuntansi, Ilmu Komputer, Teknik Energi, dan Teknik Elektro.

Kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan jumlah Politeknik di setiap provinsi hingga kabupaten di Indonesia turut menjadi sumbangsih terhadap semakin banyaknya berdiri Politeknik.

"Sebetulnya dulu Program D3 itu dianggap sebuah jembatan antara SMA dengan kuliah khususnya S1 dan bagi orang tua atau siswa yang bingung karena biaya ataupun lamanya kuliah akibatnya mereka memilih D3 sebagai solusi," kata juru bicara Polban itu menambahkan.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement