REPUBLIKA.CO.ID,BANDNG--Peminat peserta didik masuk kampus program diploma III (D3) di Kota Bandung cukup tinggi karena mampu menjawab kebutuhan industri dan dunia kerja.
"Politeknik lebih pada pendidikan aplikasi, seperti SMK yang langsung mempraktikkan pelajaran itu dan berbanding lurus dengan kebutuhan industri, sehingga tingkat peminatnya cukup tinggi," kata Kepala Bagian Informasi dan Komunikasi Politeknik Negeri Bandung (Polban) Wastu Kurning di Bandung, Rabu.
Keunggulan lainnya menurut dia, lulusannya sudah dilatih agar siap bekerja dan cepat juga diterimanya contoh implementasi di Polban yakni menyesuaikan kurikulum dengan industri.
Jejaring dengan dunia kerja yang dimiliki Politeknik baik dengan perusahaan maupun perguruan tinggi menjadi pertimbangan peminat.
"Polban dan program diploma lainnya memiliki jejaring tetap dengan beberapa perusahaan atau perguruan tinggi sehingga menjadi keunggulannya," katanya.
Ia mencontohkan Polban memilkiki jejaring dengan Alcala Spanyol, ACIL Australia, Astra, Bakrie And Brothers, Bank BCA, Epson, Chevron, dan lainnya.
Sementara jurusan favorit Polban dinilai Wastu relatif stabil dari tahun ke tahun masih dipegang Program Studi Akuntansi, Ilmu Komputer, Teknik Energi, dan Teknik Elektro.
Kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan jumlah Politeknik di setiap provinsi hingga kabupaten di Indonesia turut menjadi sumbangsih terhadap semakin banyaknya berdiri Politeknik.
"Sebetulnya dulu Program D3 itu dianggap sebuah jembatan antara SMA dengan kuliah khususnya S1 dan bagi orang tua atau siswa yang bingung karena biaya ataupun lamanya kuliah akibatnya mereka memilih D3 sebagai solusi," kata juru bicara Polban itu menambahkan.