REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Dyah Maharani meraih paten di Korea Selatan atas temuan penanda DNA seleksi ayam broiler yang memiliki asam lemak tidak jenuh.
"Temuan penanda DNA yang diberi kode g.3728A>G SNP itu telah dipatenkan di Korean Intellectual Property Office dengan nomor paten 10-127333 tertanggal 4 Juni 2013," kata Dyah di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, dirinya bersama tiga peneliti dari Chungnam National University, Korea Selatan (Korsel), yakni Jun-Heon Lee, Choerun Jo, dan Woo-Young Jung berhasil mengembangkan penanda DNA tersebut.
"Hak kekayaan intelektual yang saya terima merupakan salah satu rangkaian hasil penelitian disertasi saat menempuh studi S-3 di Chungnam National University atas biaya dari pemerintah Korsel dengan program beasiswa KGSP Korean Government Scholarship Program," katanya.
Ia mengatakan, hasil penelitiannya menunjukkan penanda DNA dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk penyeleksi ayam yang memiliki asam lemak yang diinginkan. "Caranya dengan menentukan penanda DNA dari suatu gen yang berperan dalam metabolisme asam lemak. Salah satunya menggunakan metode seleksi molekuler," katanya.
Menurut dia, penanda DNA dapat dimanfaatkan untuk menentukan seleksi ayam broiler yang memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh. Umumnya daging ayam memiliki asam lemak tidak jenuh yang lebih tinggi dibanding daging sapi maupun babi.