Senin 22 Jul 2013 22:07 WIB

Teknik Perminyakan ITSB Diminati

Rep: Fenny Melisa/ Red: Heri Ruslan
Kampus ITB
Kampus ITB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Studi (Prodi) Teknik Perminyakan Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB) ternyata cukup diminati sebagai pilihan  lulusan SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Rektor ITSB Ari Darmawan Pasek mengatakan pasca dibuka tahun 2010 lalu, hampir setiap tahunnya kuota bangku Teknik Perminyakan ITSB selalu terisi.

"Ada 13 prodi di ITSB. Teknik Perminyakan ini paling diminati," kata Ari pada diskusi ITSB di Gedung Sinar Mas Land Selasa (22/7).

Menurut Ari, cukup diminatinya prodi untuk jenjang S1 tersebut dikarenakan masih sedikitnya universitas atau perguruan tinggi yang membuka jurusan ini. "Prodi Teknik Perminyakan memang masih sedikit dibuka di PTN atau perguruan tinggi lainnya," ujarnya.

Ari mengungkapkan, setiap tahun sekitar 50 kursi dibuka bagi mereka lulusan SMU yang ingin mempelajari teknik perminyakan di ITSB. Lulusan teknik perminyakan ITSB, kata Ari, dijamin memiliki kompetensi untuk menangani masalah pemboran dan produksi sumur, migas, analisis reservoir, serta sistem penyaluran migas di permukaan dengan berwawasan lingkungan.

"ITSB mendidik mahasiswa agar dapat menjadi tenaga siap pakai oleh industri," katanya.

Berlokasi di Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Ari mengatakan, ITSB merupakan institusi pendidikan tinggi yang didirikan oleh Yayasan Institut Teknologi dan Sains Bandung dimana Hatta Rajasa menjadi Ketua Dewan Pembinanya. Dengan dukungan dari pemkab Bekasi dan Sinar Mas, kampus ITSB berdiri bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

"ITSB merupakan feeder university bagi ITB. Artinya bagi mahasiwa ITSB yang berprestasi dapat melanjutkan studi ke ITB jika selama dua semester mampu mendapatkan IPK diatas 3,5," kata Ari.

Ari menambahkan lulusan ITSB dijamin akan cepat mendapat kerja karena ITSB bekerja sama dengan beberapa perusahaan seperti Sinar Mas.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement