REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Pendidikan dan Keguruan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta akan mengajar pembuatan tempe di sekolah-sekolah di Fhilipina.
Ada 11 mahasiswa kampus tersebut yang dikirim ke sekolah di Fhilipina melalui program kuliah kerja nyata (KKN). Mereka akan berangkat ke Fhilipina, Ahad (25/8) hingga 25 September 2013 mendatang.
Menurut Rektor UAD, Kasiyarno, selain mengajar pembuatan tempe, mereka juga akan mengajar pembuatan jenis fermentasi lain seperti tape misalnya.
"Mengapa tempa yang diajarkan, karena itu sumber makanan khas Indonesia dan mudah pembuatannya," ujarnya saat melepas keberangkatan mahasiswa UAD ke Fhilipina, Jumat (23/8).
Dikatakan dia, para mahasiswa ini akan akan mengajar di Lab School Nueva Caceres University di Naga City, Camarines Sur Phillipines selama sebulan.
Para mahasiswa ini juga akan mengajarkan pendidikan Bahasa dan Budaya Indonesia ke siswa Fhilipina melalui program KKN tersebut. Pendidikan budaya akan diajarkan melalui permainan tradisional seperti gobak sodor, dakon, cublak-cublak suweng, engkling dan sebagainya.
Selain ke Filipina, UAD juga telah mengirimkan 9 mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika FKIP untuk mengikuti program KKN di Kamboja dan 33 Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab ke Mesir. Program tersebut kata Kasiyarno, dilakukan sesuai dengan visi UAD sendiri.
Menurut dia, sejak 2007 lalu UAD telah mencanangkan diri sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) bertaraf internasional. "Kita ingin lebih banyak memberikan kontribusi bagi bangsa tetapi juga negara lain. Karena saat ini era global sehingga kita mau tidak mau juga harus berkecimpung di dunia global," katanya.
Diakui dia, UAD telah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di beberapa negara di Asean, Asia, Afrika Tengah, Timur Tengah, Eropa, Australia, New Zealand dan AS.
Kerja sama dilakukan antara lain dengan bentuk kunjungan budaya, pertukaran mahasiswa, dosen, penelitian dan kredit transfer akademik serta KKN. Menurut dia, melalui langkah itu diharapkan bisa memperluas pengakuan UAD sebagai PTM yang diakui dunia.