Senin 26 Aug 2013 14:30 WIB

Ini Alasan Unair Beri Gelar Doktor Honoris Causa kepada Chairul Tandjung

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Heri Ruslan
Kampus Universitas Airlangga
Kampus Universitas Airlangga

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Universitas Airlangga mempunyai pertimbangan sendiri untuk menganugerahkan gelar Doctor Honoris Causa kepada Chairul Tandjung.

Alasannya, konsep ekonomi berkeadilan yang dipaparkan mempunyai nilai yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Rektor Universitas Airlangga, Fasich mengatakan, pemikiran ini perlu mendapat kawalan agar paradigmanya tidak pudar hingga praktik dan implementasinya ke masyarakat. Dia mengatakan, universitas juga akan menggelar rapat bersama agar dapat mendorong pemerintah menggunakan konsep ini untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Konsep ekonomi berkeadilan dan sejahtera yang dimiliki kandidat, Chairul Tanjung sangat konsisten terutama agar masyarakat miskin dan rentan menjadi lebih sejahtera,” kata Fasich pada Republika saat ditemui usai penghelatan, Senin (26/8).

Wakil Rektor I Universitas Airlangga, Achmad Syahrani menambahkan, pihaknya juga mengapresiasi pemikiran Chairul Tandjung soal pemetaan dana APBN yang seharusnya digunakan untuk kepentingan masyarakat miskin, bukan mendukung kebutuhan kelas menengah. Menurutnya, figur tersebut layak dianugrahkan gelar tersebut karena pemahamannya punya nilai keilmuan ilmiah.

“Ini adalah pemberian gelar Doktor HC ketiga oleh Universitas Airlangga. Terakhir gelar serupa diberikan kepada Moerdiono Mesesneg di tahun 1994,” ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement