Senin 30 Sep 2013 15:46 WIB

UI Bangun RS Pendidikan Berakreditasi Internasional

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Logo Universitas Indonesia
Logo Universitas Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universita Indonesia (UI), meresmikan pembangunan Rumah Sakit (RS) Pendidikan UI, Senin (30/9).

RS tersebut, menjadi RS pendidikan pertama di Indonesia yang mengakomodasi konsep patient safety dan berakreditasi internasional.

Pembangunan RS tersebut, secara resmi dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad

Nuh.

Menurut Kepala Kantor Komunikasi UI, Farida Haryoko, patient safety merupakan konsep baru dari dunia kedokteran yang memperhatikan sistem kontruksi, tata letak ruangan, penggunaan material bangunan serta pengaturan alur pasien infectious dan pasien non-infectious. Tujuannya, untuk keselamatan dan kenyamanan pasien.

"Pembangunan RS Pendidikan UI ini, mengikuti standar Joint Commision International Accreditation (JCIA). Yakni, baik dari sisi bangunan, material bangunan, infrastruktur, pengolahan limbah, sistem sekuriti hingga pelayanan," ujar Farida kepada wartawan.

Menurut Farida, material bangunan yang dipilih merupakan material ramah lingkungan. Agar, memenuhi konsep green building. Begitu juga, limbah domestik dan limbah air akan diberi treatment khusus agar tidak merusak lingkunga. Sehingga, bisa digunakan kembali sebagai water flush toilet RS.

"RS ini pun, memiliki ketahanan bencana seperti gempa, wabah penyakit, banjir, petir dan angin. Bagkan, mampu bertahan selama 7 hari dengan listrik dan air bersumber dari RS itu sendiri," katanya.

Luas banguanannya, kata dia, 74.043 meter persegi. Rumah sakit ini, 14 lantai yang akan memeiliki 250 kamar. Terdiri dari kamar kelas satu, kamar kelas dua dan kamar kelas tiga. Pembangunan RS didanai, JICA loan dengan mengedepankan konsep pelayanan primer, sekunder dan tersier secara komperhensif.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement