REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Universitas Airlangga (UA) bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan perikanan akan mengembangkan program blue economy di Jawa Timur. Perguruan tinggi tersebut berperan dalam melakukan riset inovasi dan penyedia tenaga ahli.
Pada Selasa (1/10) UA menyelenggarakan seminar nasional di gedung kantor manajemen kampus lantai 5. Kegiatan yang membahas potensi dan tantangan ekspor komoditas perikanan Indonesia itu menghadirkan Kepala Badan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan Kementerian Perikanan dan Kelautan RI, Suseno Sungkoyono.
Suseno mengatakan, pihaknya merangkul UA untuk mengembangkan potensi laut, bahkan hingga nilai ekonomis dari sampah hasil alam tersebut. Menurutnya sekitar 63 persen hasil produksi laut, berakhir sebagai hidangan di meja makan.'' Padahal, banyak nilai ekonomis yang dapat dimanfaatkan. Itu yang disebut blue economy,'' kata Suseno pada Republika usai membawakan materi seminar.
Dia menyebutkan, masyarakat pesisir Jawa Timur sebagian besar sudah dibina untuk melakukan pemanfaatan nilai ekonomis. Hasil tangkapan nelayan, bukan lagi dijual ke pasar, melainkan masuk ke industri atau minapolitan, sehingga membuka peluang baru.
Inovasi dimaksud seperti tulang ikan yang dijadikan kerupuk, pengemasan komoditas laut menjadi makanan ringan, dan berbagai penjualan lain yang tidak langsung melalui rumah makan ataupun pasar. Pihaknya bersama UA ke depan akan meningkatkan kerjasama di bidang tersebut.
Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan UA, Sri Subekti mengatakan, pihaknya siap mengelola sumber daya laut di Jatim. Peran perguruan tinggi ini, kata dia, menyediakan tenaga kerja terampil yang dari mahasiswa. Kemudian, melakukan riset mengenai potensi apa yang bisa menghasilkan nilai tambah di satu daerah.