REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Amikom Yogyakarta terus berupaya untuk meningkatkan profit generating. Bahkan targetnya bisa menjadi yang terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Demikian diungkapkan Ketua STMIK Amikom, Syluyanto kepada wartawan di sela-sela memperingati ulang tahun ke-19 di Yogyakarta, Jumat (11/10).
Profit generating tersebut dihasilkan perusahaan-perusahaan di bawah Yayasan Amikom Yogyakarta. Saat ini, kata Suyanto, STMIK Amikom memiliki sejumlah commercial interprises yang bisa memberikan penghasilan bagi STMIK Amikom.
Di antaranya, television channel, radio channel, cartoon production dan ICT software development.
"Saat ini yang menonjol adalah cartoon production dan ICT software development. Saya kira dua perusahaan ini dalam jangka panjang akan memberikan banyak income," kata Suyanto.
Ke depan, Suyanto melanjutkan, commercial enterprises ini bisa menghasilkan banyak uang sehingga bisa mengurangi beban mahasiswa.
"Saat ini keuntungan yang diperoleh baru sekitar 20 persen dari SPP mahasiswa. Tahun 2018, targetnya sudah lebih 50 persen SPP mahasiswa. Sedang tahun 2030, tinggal 10 persen," katanya.
Keberadaan commercial interprises tidak hanya memberi keuntungan secara finalsial saja. Tetapi juga memberi manfaat bagi mahasiswa untuk praktik latihan kerja, serta tempat riset bagi para dosen.
Mahasiswa yang hampir lulus bisa magang di commercial interprises ini. "Setelah lulus, mungkin bisa menjadi pegawai tetapnya," kata Suyanto.
Keberadaan commercial interprises di STMIK Amikom juga menjadi daya tarik bagi calon mahasiswa. Tahun ajaran 2011/2012 tercatat ada 11 ribu calon yang mendaftarkan dan hanya 2 ribu yang diterima. Sedang tahun ajaran 2012/2013 tercatat ada 12 ribu pendaftar dan hanya 2 ribu mahasiswa yang diterima.
Suyanto berharap dengan ketatnya seleksi masuk ke STMIK Amikom bisa meningkatkan kualitas calon mahasiswa. Sehingga output yang akan dihasilkan memiliki kualitas tinggi.