Rabu 16 Oct 2013 22:03 WIB

Ini Peringkat Universitas Asia di Dunia

Red:
Universitas
Universitas

HONG KONG -- Sejumlah universitas ternama di Cina, Korea Selatan dan Jepang naik peringkat dalam daftar peringkat universitas global, sementara sejumlah universitas lain di Asia Tenggara justru turun peringkat.

Editor Majalah Ranking Pendidikan Tinggi dan Universitas Dunia Times, Phil Baty kepada Program Asia pacific Radio Australia mengatakan peningkatan peringkat di Universitas Asia didorong oleh  besarnya suntikan pendanaan.

"Pemerintah di Asia mulai menginvestasikan uang dalam jumlah banyak di Universitas-universitas agar bisa  lebih bersaing," Baty menjelaskan.

"NUS di Singapura, Universitas China, Universitas Korea dan Universitas Hong Kong secara perlahan-lahan naik peringkat dan mampu bersaing dengan universitas elit barat.”

Di Asia Tenggara, ketika Universitas Singapura naik peringkat, sejumlah universitas tetangganya seperti Universitas di Malaysia, Indonesia dan Philipina  justru tidak berhasil menduduki  satu peringkat pun dalam daftar 400 universitas unggulan dunia.

Baty mengatakan kunci perbedaan yang menentukan Universitas di Singapura dengan universitas-universitas  di Malaysia adalah upayanya mengaet lebih banyak bakat internasional. "Universitas di Malaysia tidak bekerja keras untuk membangun infrastruktur risetnya, dan kondisi ini sangat kontras dengan di Singapura,” paparnya.

"Sementara Singapura benar-benar menginvestasikan uang dalam jumlah banyak untuk mengumpulkan bakat, mencari bakat-bakat internasional dan mereka sangat sukses, tapi Malaysia tertinggal disektor tersebut.”

Wakil Kanselor Universitas Nasional Malaysia, Sharifah Hapsah mengatakan peringkat sangat penting bagi universitasnya tapi bukan menjadi obsesi. "Kita melihat hal itu sangat hati-hati, terutama dengan publikasi dan kutipan, tapi kami menyadari kalau universitas kami masih jauh dari peringkat tinggi dalam daftar ranking universitas global tersebut," Kata Hapsah menjelaskan,

Hapsah mengakui  universitasnya mengalami kemunduran.

"Tapi saya tidak setuju jika universitas di Malaysia disebut mengalami  brain drain atau ‘kekosongan otak’ lantaran hijrahnya para sarjana ke luar negeri, karena para sarjana yang pergi ketika usianya masih muda, pada akhirnya nanti akan kembali lagi,” katanya.

Universitas Teknologi Thonburi  King Mongkut Thailand (KMUTT) adalah salah satu universitas yang berhasil masuk peringkat 350 universitas global untuk pertama kalinya.

Asisten Presiden KMUTT untuk urusan luar negeri, Anak Khantachawana mengatakan pemerintah Thailand berencana melihat ada universitas lokal lain yang juga masuk dalam peringkat dunia tersebut. "Kita memiliki 150 universitas di Thailand, pemerintah telah memilih 9 diantaranya untuk menjadi universitas riset nasional dan mereka akan mendapatkan pendanaan untuk mendorong  riset-riset yang dihasilkan untuk menjadi universitas kelas dunia,” tuturnya.

Baty mengatakan Asia Tenggara harus bersiap menciptakan lebih banyak  universitas kelas dunia  jika hendak berinvestasi di pendidikan.

"Investasi semacam ini benar-benar mampu meningkatkan posisi suatu negara dalam era globalisasi, dengan cari mencari kemitraan global baru di Asia Pasifik dan lebih luas lagi,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement