REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta menilai perguruan tinggi merupakan panggung demokrasi karena itu elemennya harus mematangkan budaya demokrasi.
"Kampus adalah pusat industri pemikiran, tugas politik di kampus adalah membantu mematangkan budaya demokrasi, salah satu caranya dengan menjadikan kampus sebagai panggung uji publik," kata Anis.
Pernyataan tersebut diungkapkan Anis saat menjadi salah seorang narasumber pada acara Dialog Kebangsaan di Universitas Mulawarman, Samarinda, Selasa (29/10).
Tampil juga sebagai pembicara Ketua Umum Partai Hanura Wiranto, Ketua Asosiasi Pemerintahan Kabupaten seluruh Indonesia (Apkasi) Isran Noor, dan Direktur Eksekutif Pol Tracking Institute Hanta Yudha selaku moderator.
Anis mengatakan pimpinan parpol perlu berinteraksi dan memaparkan karyanya di kampus karena perguruan tinggi berperan sebagai pusat industri pemikiran.
Dia menilai wajah bangsa Indonesia saat ini tercermin pada mahasiswanya. Anis mengatakan mau seperti apa Indonesia ke depan, antara lain tergantung masyarakat kampusnya, karena itu peran vital civitas akademika tidak mungkin disangkal oleh siapa pun.
Anis mengatakan Indonesia memasuki fase perjalanan baru yang kondisinya belum pernah terjadi dalam sejarah bangsa. Dia menilai Indonesia memasuki gelombang reformasi dengan komposisi demografi berada pada kondisi terbaik.
"Saya menyebut itu sebagai era emas karena komposisi penduduknya diisi oleh kelompok mayoritas yang rata-rata berusia 40-an tahun. Mereka yang saya sebut sebagai demographic drivers ini mencapai angka 60 persen populasi penduduk," katanya.
Ia mengatakan kelompok mayoritas baru itu yang menentukan wajah Indonesia ke depan. Dalam pentas yang berkaitan dengan politik, mereka yang paling pas didudukkan sebagai the native democracy. Dalam sejarah banyak negara maju, kelompok tersebut mampu membuktikan peran vital dan penting.