Senin 11 Nov 2013 09:34 WIB

Minat Mahasiswa Indonesia ke UK Tinggi

mahasiswa RI di london
Foto: ppilondon.com
mahasiswa RI di london

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Universitas dan IPTEK UK David Willetts MP mengakui tren mahasiswa Indonesia yang ingin menuntut ilmu di Inggris semakin banyak, yakni tercatat lebih dari 1.000 mahasiswa Indonesia belajar di berbagai universitas di Inggris.

Menteri David Willetts MP dalam Konferensi Indonesian Scholars International Convention (ISIC) 2013 yang diadakan PPI UK di King's College, London, selama dua hari, Sabtu dan Minggu (9-10/11), mengatakan meningkatnya minat mahasiswa belajar di Inggris itu tidak lain karena adanya kerja sama pendidikan yang dilakukan kedua negara.

Bahkan telah dilakukan dua kali pertemuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh dengan Menteri Universitas dan IPTEK UK David Willetts MP di UK, kata Ketua PPI UK Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London, Senin.

Dalam konferensi yang bertema 'Emerging Indonesia: Unraveling the Nation's Human Potential to Pursue the Dynamic and Innovative Development Regionally and Globally' David Willetts menyampaikan apresiasinya melalui video karena tidak dapat hadir secara fisik di lokasi ISIC 2013.

Haikal Bekti Anggoro mengatakan konferensi yang diadakan di salah satu universitas paling terkenal di dunia, King's College London, itu mengangkat tema di bidang 'human resources' karena PPI UK merasa kunci pertumbuhan Indonesia di masa depan bukanlah berpaku kepada sumber daya alam, akan tetapi pemanfaatan sumber daya manusia.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris Ri dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb menyampaikan harapan dan apresiasinya yah tinggi menginggat konferensi ini menghasilkan berbagai masukan untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Pada hari pertama konferensi ISIC 2013 yang menyajikan 30 karya tulis ilmiah yang terpilih dari 875 abstrak yang masuk dari mahasiswa Indonesia di 26 negara, menghadirkan beberapa pembicara dari UK maupun Indonesia di antaranya Prof. David Charles merupakan salah satu pembicara utama yang menyampaikan mengenai University Engagement.

"Universitas-universitas harus bergabung dengan dan berkontribusi untuk komunitas-komunitas di sekitarnya," ujar Prof. David Charles.

Dengan adanya university engagement, komunitas di sekitar lokasi universitas dapat semakin maju, dan dampak baiknya sendiri akan kembali ke universitas tersebut.

Selain itu, juga terdapat dua pembicara lainnya yaitu Dr Indra Cahya Uno yang menyampaikan bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan pekerja tidak siap menghadapi perubahan dapat berimbas pada perilaku tidak produktif dari pekerja dan Wilbur Ramirez merupakan presenter dari BBC The Thoughest Place to be a Binman.

Para penulis paper mempresentasikan hasil penelitiannya dihadapan para dosen Indonesia yang berkiprah di dunia Internasional. Pada tahun ini, Board of Reviewers diketuai Dr Dessy Irawati-Rutten, Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional.

Selan itu, bersamaan dengan konferensi akademik, juga diadakan Debating Competition yang membahas berbagai topik ISIC 2013.

Sementara itu, dua mahasisa dri UGM Yogjakarta yang hasil penelitihannya ditampilkan dalam konferensi yang disampaikan Ayudha Ghora Dhira dan Dwi Annisa Putri menyampikan presentasi berjudul Membangun pendidikan kebencanaan keberlanjutan kepada generasi muda khususnya persiapan dalam menghadapi bencana.

Menurut Annisa, penelitihan yang mereka lakukan melihat kenyataan di Indonesia merupakan daerah rawan bencana. "Kami melihat, tingginya korban bencana tidak hanya karena kurangnya infrastruktur, namun juga kurangnya persiapan dan pemahaman masyarakat terhadap bencana itu sendiri," ujar Annisa.

Dikatakannya bahwa pendidikan dini tentang kebencanaan adalah hal yang krusial sehingga ketika bencana terjadi, masyarakat tahu secara pasti hal yang harus dilakukan.

Sementara itu, Bangun Indra Pratama dan David Yitzack Pattiruhu dari Universitas Negeri Jakarta, mempresentasikan papernya berjudul menciptakan Sumber Daya Manusia dalam suku Talang Mamak di Riau yang Kreatif dan Inovatif melalui Peningkatan Kualitas Pendidikan yang Berhubungan dengan Standar Kehidupan dan Angka Harapan Hidup.

Menyampaikan kesan-kesanya mengikut konferensi ISIC 2013, Bangun dan David mengakui sangat senang dan turut bangga dapat mengambil bagian berkontribusi positif untuk kemajuan Indonesia melalui penelitian yang mereka lakukan.

Dikatakannya, Talang Mamak adalah salah satu suku terasing yang menetap tersebar di Kabupaten Indragiri Hulu, Propinsi Riau. Mereka memiliki keunggulan dalam meracik obat tradisional.

Sayangnya, kehidupan mereka seakan-akan ditinggalkan dalam pembangunan perekonomian, ujar Idra yang menyebutkan penelitihan dilakukan mereka bekerja sama dengan Trans7, stasiun TV lokal, melalui program acara 'Indonesiaku' dalam memberikan solusi terbaik.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement