REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) telah mempersiapkan 10 perguruan tinggi agama Islam negeri (PTIN) untuk segera berubah status naik tingkat.
Ke -10 PTIN yang akan berubah status itu terdiri dari lima Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang akan berubah menjadi UIN dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) menjadi IAIN. Kelima IAIN yang akan berubah menjadi UIN itu adalah IAIN Surabaya, IAIN Aceh, IAIN Semarang, IAIN Medan dan IAIN Palembang.
Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali mengatakan beberapa tahun belakangan, peningkatan kualitas di pendidikan tinggi Islam di bawah Kemenag terus dilaksanakan. Salah satu upaya peningkatan kualitas pendidikan itu menaikkan status perguruan tinggi agama Islam negeri di beberapa daerah.
"Untuk perguruan tinggi dengan status IAIN menjadi UIN. Diantaranya ada IAIN Sunan Ampel yang sudah berganti status menjadi UIN Sunan Ampel dan IAIN Ar Raniry Aceh menjadi UIN Ar Raniry Aceh," ujar Menag, Senin (11/11). Kedua perguruan tinggi Islam negeri ini, kata dia, proses pergantian sudah hampir selesai.
Kemudian selain dua IAIN tadi, Suryadharma juga mengisyaratkan ada tiga IAIN lain yang saat ini sudah dan akan berubah status menjadi UIN. Diantaranya, IAIN Walisongo Semarang menjadi UIN Walisongo Semarang, IAIN Medan menjadi UIN Medan dan IAIN Raden Fatah Palembang menjadi UIN Raden Fatah Palembang.
Dua IAIN yang sudah berganti status menjadi UIN dan tiga IAIN lain yang akan menyusul menjadi UIN ini, akan melengkapi enam perguruan tinggi Islam negeri lain yang telah lebih dulu berubah status menjadi UIN. Seperti UIN Alaudin Makassar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Syarif Kasim Pekanbaru dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu, Menag juga mengungkapkan dalam waktu dekat perubahan status juga akan dilakukan pada lima STAIN menjadi IAIN. Diantara STAIN Ternate, STAIN Palu, STAIN Pontianak, STAIN Padang Sidempuan, STAIN Tulung Agung yang dalam waktu dekat akan berubah status menjadi IAIN.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Nur Syam mengungkapkan ditargetkan perguruan tinggi Islam negeri tersebut pada tahun ajaran baru 2014, sudah bisa menggunakan status baru mereka. "Begitu pula para wisudawan, status perguruan tinggi mereka pada tahun ajaran saat ini sudah menggunakan status yang baru," ujarnya.
Nur Syam menambahkan, tentunya perubahan status 10 perguruan tinggi ini merubah postur anggaran operasional mereka. Namun Kemenag sudah mempersiapkan anggaran perubahan status ke 10 perguruan tinggi Islam negeri tersebut dalam anggaran perubahan. Penambahan anggaran tersebut karena ada struktur yang perlu ditambahkan sesuai persyaratan status perguruan tinggi.
Diantara penambahan struktur kelembagaan dan penambahan program studi. "Jabatan pimpinan perguruan, seperti bila UIN mensyaratkan adanya Dekan dan IAIN mensyaratkan adanya rektor dan wakil rektor dimana sebelumnya STAIN hanya memiliki direktur," jelasnya.
Serta adanya penambahan fakultas atau program studi. Diantaranya, UIN Sunan Ampel Surabaya dan UIN Ar Raniry Aceh, dan tiga UIN lainnya akan menambah 11 program studi baru. Kemudian lima IAIN lain masing-masing akan menambah 14 program studi baru. Kebanyakan penambahan tersebut adalah program studi ilmu agama, humaniora dan sains.