Jumat 15 Nov 2013 19:27 WIB

Ilham Habibie Akan Hadiri Wisuda UAD Sabtu Besok

Rep: Yulianingsih/ Red: Djibril Muhammad
Logo Universitas Ahmad Dahlan
Logo Universitas Ahmad Dahlan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Upacara wisuda mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Sabtu (16/11) ini cukup berbeda.

Sebab, bukan hanya jumlah wisudawan yang cukup banyak karena mencapai 1.414 wisudawan, namun upacara wisuda kali ini juga dihadiri pengusaha muslim yang juga putra sulung mantan Presiden BJ Habibie, Ilham A Habibie.

Ketua Saudagar Muslim Indonesia ini bahkan akan memberikan pidato ilmiah tentang kewirausahaan di hadapan wisudawan UAD tersebut.

Wakil Rektor III UAD, Abdul Fadlil mengatakan, kehadiran Ilham Habibie dalam upacara wisuda kali ini memang untuk memberikan spirit dan semangat bagi lulusan UAD agar berwirausaha.

"Ilham Habibie itu seorang ilmuwan yang hebat tetapi juga pengusaha yang sukses. Itu sesuai dengan visi UAD yang ingin mengembangkan lulusan bukan hanya pintar secara intelektual tetapi juga memiliki karakter dan bisa berwirausaha," ujarnya Jumat (15/11).

Ia mengakui, hingga saat ini sudah banyak alumni UAD yang bergelut di dunia usaha. Jumlah ini, ia mengatakan, diyakini akan terus bertambah pasalnya, UAD telah membangun iklim enterpreneurship di lingkungan kampus.

Salah satunya ia mengatakan, dengan memasukkan kurikulum kewirausahaan dalam mata kuliah, membangun inkubasi bisnis dan mendidik mahasiswa untuk berwirausaha melalui pembentukan kelompok-kelompok bisnis kecil.

Ia menjelaskan, selain kehadiran Ilham Habibie untuk memberikan spirit kewirausahaan pada lulusannya, wisuda UAD kali ini juga memiliki banyak keistimewaan. Dari  1.414 mahasiswa yang diwisuda tersebut, 20 persennya atau 303 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude.

"Ini sesuai target kualitas lulusan UAD, selain tepat waktu, juga banyak yang cumlaude," ujar Abdul Fadlil.

Dari 303 wisudawan cumlaude tersebut ada satu wisudawan dari Program Pascasarjana dengan predikat cumlaude terbaik.

Ia adalah Wulandari. Mahasiswa Program Magister Pengembangan Obat dan Kosmetika Bahan Alam Fakultas Farmasi ini lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terbaik yaitu 4.00.

Sedangkan wisudawan program sarjana dengan predikat terbaik diraih Isti Lestari dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi dengan IPK 3,96.

Terbaik ke II diraih Dhyta Wheni Ari Nugroho dengan IPK 3,93 dari Fakultas Teknik jurusan sistem informasi dan terbaik ke III diraih Septi Setiani dengan IPK 3,91.

Wisuda kali ini juga menghadirkan wisudawan teristimewa yaitu Guru Besar Farmasi Universitas Setia Budi Solo yaitu Oetari. Dosen Farmasi Universitas Farmasi Setia Budi ini mengambil program Magister Farmasi Klinik di UAD.

Padahal Oetari sudah meraih guru besar dibidang Farmasi. Hal ini dilakukan mantan dosen UGM ini lantaran belum pernah mengenyam Farmasi Klinik saat kuliah dulu. Karena itlah Oetari menjadi wisudawan teristimewa di upacara wisuda UAD kali ini.

Sementara itu Wakil Rektor II UAD, Safar Nashir mengatakan, sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah UAD memang konsen terhadap pengembangan kewirausahaan. Apalagi kata dia, pemerintah tengah gencar melakukan kampanye tentang kewirausahaan di kalangan anak muda.

"Bangsa yang maju itu adalah bangsa yang jumlah pengusahanya lebih banyak sehingga menyerap tenaga kerja yang banyak," katanya.

UAD, ia menambahkan, memiliki tangungjawab yang besar dalam menelorkan calon wirausahawan dan bukan calon pengangguran.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement